Jelang Erupsi, Magma Gunung Agung "Terus Aktif " Membentuk Pipa Magma
Minggu, 01 Oktober 2017
KS
Balinerkarya.com-Karangasem. Kepala bidang mitigasi PVMBG I Gede Suantika mengatakan aktifitas magma di dapur magma Gunung Agung terus mencari celah untuk membentuk pipa magma.
Saat ini kondisi Gunung Agung masih berada dalam fase kritis. Hal ini ditandai dengan munculnya asap solfatara dan rekahan.
"Magma terus mencari celah yang lemah untuk menerobos ke permukaan dan membentuk pipa magma," kata Suantika, Minggu (1/10/2017).
Menurutnya, Gunung Agung memang memiliki karakter berbeda dengan gunung api lain seperti gunung kelud. Untuk Gunung Kelud, pipa magma telah terbentuk karena sering mengalami erupsi.
Sedangkan gunung Agung memgalami letusan terakhir pada 1963 silam. Karena itu diperlukan energi besar untuk membentuk pipa magma.
Berdasarkan pantauan menunjukan kecederung penurunan intensitas gempa. Turunnya intensitas gempa juga bisa disebabkan kepadatan material penutup makin kecil.
Meski begitu, lanjut Suantika, kondisi ini tidak lantas membuat PVMBG menurunkan status. Tapi Gunung Agung dinilai masih berada dalam kondisi kritis.
"Biasanya di teknik material kalau magma terus menekan material maka pada saat tertentu material pecah menjadi kecil-kecil. Kepadatan makin kurang menyebabkan terbukanya pipa magma," jelas Suantika.
Lebih jauh Suantika menerangkan jika indikasi terbentuknya pipa magma ini juga dapat terlihat dari indikator deformasi atau penggelembungan gunung yang terus terjadi dan terlihatnya asap solfatara.
Suantika melanjutkan, Gunung Agung mengalami trend penggelembungan semakin naik dari hari ke hari walau dalam skala mikro meter.
"Penggelembungan menunjukan kecenderungan terus naik dalam mikro meter," tegas Suantika mengakhiri.(BB).