BNPB Akui Konsep "Menyama Braya" Cara Ampuh Bantu Pengungsi Gunung Agung
Kamis, 28 September 2017
ist
Baliberkarya.com-Karangasem. Bantuan bagi pengungsi Gunung Agung terus berdatangan, baik bantuan dari pemerintah, pemda, dunia usaha dan masyarakat. Bantuan masyarakat dan semua elemen di Bali luar biasa.
"Semua bergerak. Karakter masyarakat Bali yang suka gotong royong, saling menghargai, senang membantu dan rukun menyebabkan penanganan pengungsi berlangsung dengan lancar," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Kamis Malam (28/9/2017).
Menurut Sutopo, antara masyarakat dan aparat pemerintah kompak menyebabkan pengungsi terlayani dengan baik. Baginya, ini adalah modal sosial yang besar yang membentuk masyarakat Bali tangguh menghadapi bencana.
"Memang, sejak dulu masyarakat Bali memiliki kearifan lokal menyama braya. Menyama Braya adalah konsep ideal hidup bermasyarakat di Bali sebagai filosofi dari karma margayang bersumber dari sistem nilai budaya dan adat istiadat masyarakat Bali untuk dapat hidup rukun," ungkap Sutopo.
Bagi Sutopo, kerukunan mengandung makna akrab, damai dan tidak berseteru, diibaratkan pada kehidupan sepasang suami istri dalam rumah tangga yang harmonis dan damai dalam menghormati kearifan lokal sebagai landasan strategis mewujudkan makna menyama braya sebagai penguatan jati diri bangsa.
"Manusia itu tidak hidup sendiri di dunia ini, tetapi dilindungi oleh komunitasnya, masyarakatnya, dan alam semesta sekitarnya," jelas Sutopo.
Sutopo menerangkan jika manusia pada hakikatnya tergantung dalam segala aspek kehidupannya kepada sesama umat manusia, karena itu ia selalu berusaha untuk sedapat mungkin memelihara hubungan baik, terdorong oleh jiwa sama rata sama rasa dan selalu berusaha untuk sedapat mungkin bekerjasama dalam komunitas.
"Itulah yang tercermin di Bali meski Gunung Agung status Awas," tutupnya.(BB).