Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Mih Dewa Ratu! Pustu Tutup, Pasien Gigit Jari

Kamis, 21 September 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Sejumlah warga Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, yang hendak berobat ke Pukesmas Pembantu (Postu) Penyaringan, Rabu (20/9) kemarin terpaksa gigit jari.

Pasalnya Pustu Penyaringan tersebut ternyata tutup. Padahal sejumlah warga yang hendak berobat didominasi ibu-ibu telah datang ke Pustu tersebut sejak pagi dengan berbagai keluhan penyakit.

Kebanyakan dari mereka merupakan lansia yang datang dari jarak jauh menuju Pustu tersebut, berharap bisa mendapat pengobatan oleh petugas Pustu tersebut. Sayangnya hingga pukul 13.00 Wita kemarin, Pustu tersebut tak kunjung buka.

"Saya datang dari jauh naik ojek. Sampai sini (Pustu) pagi-pagi. Tahu-tahunya Pukesmas tutup,” keluh Putu Erni, seorang warga Banjar Anyar Kaja, Desa Penyaringan ditemui di depan Pustu Penyaringan, Rabu (20/9/2017).

Lanjut Erni, dia tiba di Pukesmas Pembantu Penyaringan tersebut sekitar pukul 07.30 Wita, namun hingga pukul 13.00 Wita Pustu tersebut belum juga buka. Namun dia tetap menunggu dan berharap Pustu tersebut dibuka lantaran engan bolak-balik naik ojek.

”Saya tunggu saja pak, mudah-mudahan Pukesmasnya buka. Saya malas bolak-balik karena rumah saya jauh,” ujarnya.

BACA JUGA :
 

Menurut Erni yang mengaku akan suntik KB tersebut, pagi hingga siang hari tadi banyak warga yang datang ke Pustu Penyaringan untuk berobat, namun terpaksa kecewa karena Pustu tutup. Informasinya, petugas Pustu sedang mengikuti kegiatan di kantor desa setempat.

  

Terkait hal tersebut Kadis Kesehatan dr Putu Suasta dikonfirmasi mengatakan petugas pustu cuma satu orang tenaga kontrak. Dari konfirmasi dirinya ke petugas pustu Rabu pagi dia tugas pokok preventif ke rumah pasien hamil dengan resiko tinggi jantung.

”Jadi itu tugas pokoknya. Sudah dikasi pengumuman juga di papan depan kantor pustu kalau petugas sedang ke lapangan. Bahkan besok Jumat pagi juga kembali mengurus pasien hamil ini karena harus didampingi dan dikawal karena resiko tinggi," kata Suasta.

Suasta juga mengakui petugas pustu tidak harus stand by dan pihaknya baru bisa menyediakan satu petugas kontrak di pustu. Petugas pustu juga ujung tombak promosi. Jadi tugasnya melakukan pencegahan akan adanya resiko penyakit seperti resiko tinggi pada ibu hamil.

"Jadi tidak mungkin petugas meninggalkan pustu tanpa alasan yang jelas," tandasnya.(BB)


Berita Terkini