Pemerintah Tolong Ditangani! Abrasi Kian Parah, Desa Atasi dengan Swadaya
Kamis, 14 September 2017
Baliberkarya
Baliberkarya.com-Jembrana. Sejak setahun belakangan ini pesisir Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana porak poranda karena karena diterjang gelombang pasang.
Bahkan abrasi di wilayah ini kian hari kian parah. Kondisi ini mengancam hektaran sawah milik petani, belasan rumah warga, setra (kuburan) dan mengancam keberadaan Pura Rambut Siwi. Akses jalan menuju kawasan Pura Rambut Siwi juga telah putus.
Padaahal jalan tersebut merupakan jalan fital untuk aktipitas petani mengangkut hasil panen, serta merupakan akses jalan arternatif bagi umat Hindu saat piodalan di Pura Rambut Siwi.
Sayangnya, meskipun kondisinya telah porak poranda, hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan dari pihak pemerintah atau pihak Balai Wilayah Pantai Bali Penida.
"Hancurnya sudah sejak setahun lalu karena diterjang gelombang pasang. Warung saya juga sudah ambruk,” ujar Komang Dartini, salah seorang warga setempat, Kamis (14/9/2017).
Menurutnya, hampir seluruh kawasan pesisir dengan panjang mencapai satu kilometer porak-poranda diterjang gelombang pasang terus menerus. Dua bangunan warung, dua kandang sapi serta belasan pohon perindang juga telah tumbang karena abrasi.
Agar tidak semakin parah, Dartini dan warga lainnya meminta pihak pemerintah untuk segera menangani abrasi tersebut, sehingga keberadaan Setra, rumah warga, sawah-sawah petani dan Pura Rambut Siwi tidak terancam.
"Untuk penenganan sementara dari desa sudah mengurug lokasi abrasi yang paling parah dengan tanah. Tapi itu tidak maksimal karena tidak mungkin bertahan lama,” imbuhnya.
Terkait hal tersebut Kelian Banjar Pasar I Made Astawa dikonfirmasi membenarkan kondisi tersebut. Bahkan menurutnya semakin hari abrasi kian parah.
Menurutnya, pihaknya dan pemerintah desa sebenarnya telah melaporkan kepada pemerintah dan memohon agar segera mendapat penanganan. Namun hingga kini belum mendapat penanganan.
BACA JUGA :
"Namun untuk penanganan sementara pemerintah desa telah mengurug lokasi abrasi yang parah dengan tanah secara swadaya. Sekitar ratusan truk tanah sudah digunakan untuk ngurug,” terangnya.
Namun demikian pihaknya dan pemerintah desa berharap abrasi di pesisir Yehembang tersebut segera mendapat penanganan agar tidak bertambah parah.(BB)