Patut Dicontoh, Jadi Peternak untuk Jaminan Masa Pensiun
Minggu, 10 September 2017
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Sederhana dan bersahaja serta bermasyarakat menjadi gambaran kehidupan sehari-hari seorang anggota polisi yang satu ini.
Dialah Made Sumerta yang saat ini berpangkat Aiptu, anggota Polsek Pekutatan, Polres Jembrana bertugas sebagai Bhabinkamtibmas Desa Manggis Sari, Kecamatan Pekutatan.
Warga Banjar Pasar, Desa Yehembang, Kecamtan Mendoyo, Jembrana ini telah bertugas sebagai anggota polisi selama puluhan tahun. Kini menjelang masa pensiunnya dia telah mempersiapkan diri untuk bekal masa depan bagi keluarganya.
Pria kelahiran 12 Maret 1961 ini lusus Tamtama Polisi SPN Singaraja, tahun 1979-1980 langsung ditugaskan di daerah komplik, yakni di Polres Aileu, Timor Timur. Dia bertugas di Timor Timur mulai tahun 1980 hingga tahun 1988.
Sukses melaksanakan tugas di daerah komplik, bapak tiga orang anak inipun dianugrahi penghargaan Setia Lencana Sroja, sebuah penghargaan yang diberikan negara kepada anggota polisi yang melaksanakan tugas dengan baik di daerah komplik.
Selepas tugas di Timor Timur, pria beristri Ni Komang Yuliani (55) seorang PNS di Syahbandar Gilimanuk ini mulai tahun 1988 dipindah tugaskan ke Polres Lombok Barat, NTB.
Dari. Polres Lombok Barat, Sumerta kemudian ditahun 2000 kembali dipindah tugaskan ke kampung halamannya di Jembrana. Karena kedekatannya dengan masyarakat, dia diberikan kepercayaan mengemban tugas sebagai Bhabinkamtibmas.
Hingga saat ini tercatat sebagai anggota Polres Jembrana, Polsek Pekutatan sebagai Bhabinkamtibmas Desa Manggis Sari, Kecamatan Pekutatan, Jembrana.
Semenjak dipindah tugaskan ke Polres Jembrana dan tinggal di kampung halamanny, Banjar Pasar, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana dia mulai melirik pekerjaan baru untuk penghasilan tambahan.
Pekerjaan sebagai peternah dipilihnya. Dia awali dengan memelihara bebek. Namun awalnya, sampingannya ini masih memanfaatkan tenaga warga sekitar dengan memberikan sejumlah warga memelihara bekeknya.
"Maklumlah saat itu tugas saya sebagai anggota Bhabinkamtibmas sangat padat dan membutuhkan waktu banyak untuk turun ke masyarakat. Makanya saya percayakan bebek saya dipelihara kepada beberapa warga,” ujarnya saat ditemui di rumahnya, Minggu (10/9/2017).
Disamping beternak bebek, dia juga beternak babi, ayam caru dan ayam pejantan. Hasilnya ternyata lumayan untuk tambahan biaya rumah tangga, termasuk bisa membantu biaya pendidikan anaknya hingga meraih gelar sarjana. Bahkan anak pertama sukses sebagai PNS di Syahbandar Singaraja.
BACA JUGA :
Karena hasil beternak cukup membantu diperekonomian keluarga, mulai tahun 2015 dia mulai fokus beternak sendiri di halaman belakang rumahnya dengan dibantu istri tercintanya.
Saat ini ada sekitar 600 ekor bebek bertelur di peliharanya dengan menghasilan telur per hari rata-rata 450 butir dengan harga per butirnya Rp 1500 ribu. Jadi per harinya dia mengantongi uang dari penjualan bebek Rp 675 ribu.
Dari hasil penjualan tersebut, Sumerta meraup keuntungan Rp 275 ribu per hari karena biaya yang dikeluarkannya per hari utk pakan ternak sebesar Rp 400 ribu.
"Ya lumayan untuk nambah-nambah penghasilan keluarga. Bahkan dari hasil itu saya bisa nabung untuk masa depan anak-anak serta bekal pensiun nanti,” tuturnya yang mengaku sekitar dua tahun lagi akan pensiun dari tugas kepolisian.
Kedepan dia mengaku akan fokus sebegai peternak setelah dia pensiun karena penghasilannya sebagai peternak cukup menjanjikan. Dia mengaku tidak mau berpangku tanggan dan hanya menghandalkan gaji pensiunan saja. Selagi masih mampu dan sehat dia tetap akan menekuni sebagai peternak.(BB)