Nilai Matematika Anak Jelek, Padahal Rajin Belajar. Ternyata Ini Sebabnya!
Jumat, 18 Agustus 2017
Baliberkarya.com/ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Nasional. Apakah kamu atau anak kamu pernah mengalami kesulitan mendapatkan nilai bagus dalam pelajaran matematika, padahal sudah rajin belajar? Bisa jadi kekurangan zat besi di masa 1.000 hari pertama kehidupan menjadi penyebabnya.
"Anak usia enam bulan butuh 11 miligram zat besi. Kalau kurang? Saraf enggak bisa tumbuh, berpikir lama, jangka panjang turun IQ bisa 10-15 turun. Ini juga terkait kemampuan matematika," tutur spesialis nutrisi dan penyakit metabolik dari RSCM, Dr dr Damayanti R Sjarif SpA(K).
Zat besi bisa berasal dari daging merah, hati ayam, ikan, sayuran berwarna hijau dan kacang-kacangan. Jika tidak, bisa dari makanan yang telah difortifikasi atau tablet zat besi (asalkan berkonsultasi dengan dokter lebih dulu).
Saat zat besi tak terpenuhi di 1.000 hari pertama, sebanyak 65 persen penderita memiliki IQ di bawah 90. Artinya dia hanya mampu menyerap pengetahuan dan ilmu dengan baik hingga kelas 3 sekolah menengah pertama saja.
BACA JUGA :
Tak hanya zat besi, berbagai kebutuhan nutrisi lain yang tak terpenuhi semisal karbohidrat, vitamin, mineral, lemak dan protein menyebabkan stunting, gangguan fungsi kekebalan tubuh dan berbagai masalah lainnya.
"Kalau diperbaiki gizinya setelah dua tahun, tidak akan sebagus bila kebutuhan gizinya terpenuhi sebelum 2 tahun. Kalau seorang dewasa pernah alami kurang gizi dan pendek, kemampuan otak hilang 10 persen, kemampuan manual lima persen hilang," tutur Damayanti.
Mereka yang kekurangan zat besi memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk memperoleh nilai di bawah rata-rata dibanding mereka yang kecukupan zat besi.(BB/Ant).
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025