Perlu Dicontoh! Para Lansia ini Kobarkan Semangat Kemerdekaan RI
Senin, 14 Agustus 2017
baliberkarya.com
Baliberkarya.com-Jembrana - Sejumlah "Pejuang Kehidupan" yang rata-rata berusia sepuh dan masih berjibaku dengan kerasnya kehidupan guna mengais rejeki. Namun hari ini mereka sengaja meluangkan waktu untuk berkumpul dan hadir di acara panggung lansia yang digelar dalam rangka mempringati HUT RI ke-72 di Desa Tegal Badeng, Timur, Kecamatan Negara, Jembrana, Minggu (13/8/2017).
Usia mereka berkisar 70 hingga 90 tahun, namun mereka masih semangat dalam menjalani hidup meski penuh kekurangan. Dengan penampilan sangat sederhana, mereka sangat antosias berjoged dan senam bersama.
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan spontanitas yang digagas relawan kemanusiaan di Jembrana yang juga dihadiri Babinsa Tegal Badeng Timur, para lansia dan anak-anak juga remaja. Mereka juga kompak menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Bahkan ada dua orang peserta lansia yang selama hidupnya sangat mencintai TNI dan fanatik mengunakan seragam Hansip, nama panggilanya Kiang Nyoman Kilo dan Kakek H Ramin. Mereka tampak gagah memegang bendera merah putih dan mengikuti lagu Indonesia Raya bersama lansia lainnya.
BACA JUGA:
Pria Bertato Ormas "Rampas" Taksi, Berkat 'Kecanggihan' Blue Bird Pelaku Terdeteksi
Peserta Raimuna Dilepas Wakil Bupati Jembrana
Lepas Calon Haji, Kembang Hartawan Minta Jaga Etika
Usia para lansia yang rata-rata 70 sampai 90 tahun tidak menyurutkan semangatnya untuk menyuarakan kemerdekaan dan NKRI Harga Mati. Bahkan dengan lantang meneriakkan kata Merdeka.
Semangat para lansia tersebut membuat haru para warga yang ikut hadir.
"Kami merasa salut lansia seperti Kiang Kilo jauh-jauh datang menggunakan sepeda gayung isi Bendera Merah Putih untuk ikut menggaungkan semangat NKRI,” ujar Banu, Babinsa Tegal Badeng Timur.
Demikian juga Kakek Ramin dan lansia lainnya. Bahkan nenek yang kakinya sakit kaki gajah juga hadir, membuat masayarakat yang menyaksikan acara tersebut terharu.
Mereka semua merupakan pejuang kehidupan.
Seperti Kiang Kilo masih harus berjuang dan bekerja di usia tua meski sering sakit sesak nafas dengan menjadi pemanjat pohon. Demikian juga Kakek H Ramin yang tinggal di gubuk reot di Pengambengan.
Nenek yang mengalami sakit kaki gajah dan harus dibalut kain setiap harinya mengais rejeki dengan menumbuk bata merah sebagai bahan telur asin. Serta lansia lainnya yang masih berjuang demi hidup.Sebagai ganjaran atas perjuangan mereka diberikan bantuan sembako gratis.(BB)