Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Astaga! Antrean Kendaraan di Gilimanuk Hingga Empat Kilometer karena Pelabuhan Ditutup Lima Jam

Jumat, 04 Agustus 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Cuaca buruk di Selat Bali terus saja terjadi. Akibatnya penutupan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk kembali berlanjut Kamis (3/8) malam.
 
Bahkan penundaan pelayaran di Selat Bali itu berlangsung hingga lima jam. Dampaknya, antrean kendaraan panjang hingga keluar areal pelabuhan Gilimanuk atau sekitar empat kilometer dari Pelabuhan.
  
Penumpukan kendaraan didominasi truk-truk yang hendak keluar Bali. Bahkan beberapa sopir truk harus menunggu hingga 14 jam, (mulai pukul 20.00 Wita hingga 11.00 Wita) untuk bisa masuk kapal.
 
 
 
Cuaca buruk di Selat Bali merupakan pemicu dilakukannya penundaan pelayaran ini. Dari informasi, penundaan pelayaran sudah mulai Kamis pukul 18.50 Wita hingga pukul 00.20 Wita.
 
Gelombang tinggi disertai angin kencang mengharuskan kapal-kapal penumpang untuk menambatkan kapal mereka ke dermaga terdekat karena tidak mau mengambil resiko jika memaksakan untuk berlayar.
 
Kepala Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) Kelas III Gilimanuk, Made Astika melalui petugas Syahbandar, Dhimas Ardhiyanto Jumat (4/8) sore mengatakan, akibat cuaca ekstrim dalam sehari dilakukan dua kali penutupan pelabuhan.
 
Yang pertama pada Kamis siang selama satu jam mulai pukul 15.00 Wita. Kemudian yang kedua dilakukan pada malam hari, mulai pukul 18.50 Wita hingga 00.20 Wita atau sekitar lima jam lebih.
 
“Penutupan ini akibat cuaca ekstrim, pada penutupan kedua atau malam, kecepatan angin 30 knot dan ombak berkisar sampai tiga meter di alur penyeberangan,” ujar Dhimas.
 
Penutupan dilakukan selama cuaca buruk dan membahayakan pelayaran. Seluruh kapal diminta untuk menepi dan mengapung di perairan Gilimanuk maupun Ketapang.
 
Seperti di pinggir dermaga LCM  saat penutupan nampak dipenuhi KMP yang mengapung menunggu hingga alur lintasan penyeberangan aman untuk kembali dilintasi.   
 
 
Hingga siang kemarin sekitar pukul 10.00 Wita, antrean truk-truk di Gilimanuk masih terjadi hingga di hutan Cekik atau sekitar tiga kilometer. Pihak kepolisian dari Polsek Kawasan Laut Gilimanuk maupun Satlantas Polres Jembrana nampak mengatur lalu lintas di sejumlah titik hingga ke ekor antrean.
 
Petugas juga menindak mobil maupun truk yang tidak sabar menyalip antrean sehingga memperparah antrean. Bahkan beberapa kendaraan mesinnya macet, sehingga dipinggirkan oleh petugas untuk menghindari kemacetan dari dua arah. Hingga sekitar pukul 12.00 Wita kemarin, antrean berangsur menyusut.
 
Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kompol Anak Agung Gede Arka kepada wartawan mengatakan untuk mengantisipasi kendaraan yang keluar masuk Pelabuhan Gilimanuk pascapenutupan ini rekayasa lalulintas dilakukan.
 
 
Agar tidak mengganggu lalu lintas, kendaraan pribadi diarahkan ke gang-gang di Gilimanuk. Antrean didominasi truk-truk tanpa muatan yang hendak keluar Bali.
 
Sementara itu Manajer Usaha ASDP Gilimanuk, Heru Wahyono mengatakan, antisipasi dilakukan pelabuhan dengan mempercepat waktu bongkar muat kapal.
 
32 kapal yang beroperasi dimaksimalkan untuk mengangkut seluruh kendaraan yang masih tersisa baik di dermaga LCM, Ponton maupun MB. Kendaraan yang antre didominasi kendaraan barang baik truk tronton, sedang, kecil dan pick-up.
 
Cuaca ekstrim ini bisa terjadi kapan saja dan sulit diprediksi. Karena itu pihaknya meminta kepada para penumpang diatas kapal juga supaya berhati-hati.(BB)


Berita Terkini