Hadapi Koster, Demokrat Siapkan "Koalisi Permanen" Usung Cagub Cawagub
Jumat, 07 Juli 2017
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Setelah PDIP membuka pendaftaran dan seluruh DPC PDIP mendukung dengan mendaftarkan Ketua DPD PDIP Bali Dr. Ir. Wayan Koster, MM menjadi Cagub Bali, Partai Demokrat bersama sejumlah partai koalisi kini akan menyiapkan koalisi permanen mengusung Cagub dan Cawagub untuk menandingi musuh bemuyutannya dalam politik.
Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta menyatakan koalisi permanen dengan sejumlah parpol mitra koalisi yang akan mengusung Cagub dan Cawagub Bali pada kisaran bulan Agustus atau September sudah bisa dibentuk dan dideklarisasikan.
Dan kisaran awal Oktober pasangan calon tersebut sudah bisa dipastikan dan diputuskan diantara koalisi dengan target dari DPP dari partai yang berkoalisi sudah bisa turun.
BACA JUGA:
"Sehingga pasangan calon yang diusung nanti ini bisa dideklarasikan awal Desember dan awal Januari sudah bisa di daftarkan ke KPU. Ini merupakan time schedule Pilgub Bali bagi koalisi partai bersama Partai Demokrat," kata Mudarta, Jumat (7/7/2017).
Politisi muda asal "Bumi Mekepung" Jembrana itu mengungkapkan jika sampai saat ini Partai Demokrat sudah menjalin komunikasi dengan Partai Golkar an Gerindra serta sejumlah partai kecil-kecil lainnya.
Menurutnya, saat ini sedang terjadi dinamika internal masing-masing partai yang meninggi. Pasalnya, lanjut Mudarta, di masing-masing partai koalisi juga ada calon yang akan diusungnya.
"Kalau dengan Golkar sendirikan sudah memutuskan Cagubnya yaitu Sudikerta, sementara partai-partai lain juga memiliki pasangan-pasangan calon baik itu dari Gubernur ataupun Wakil Gubernur ini yang sedang di buat dan dihaluskan, mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama koalisi ini bisa terbentuk dan pasangan calonpun bisa disepakati," ungkapnya.
Mudarta mengakui dengan survei baik dalam daftar terbuka yang disebutkan secara spontan yang diminta oleh masyarakat, dan dari kader partai serta independent memang muncul sejumlaj nama yang akan diusung.
Sementara, partai lain yang diajak berkoalisi juga masing-masing sudah menyiapkan calon yang akan diperjuangkan dalam koalisi permanen tersebut. Bagi Mudarta, semua calon dan figur yang diusung mitra koalisi perlu diperhatikan rekam jejaknya, visinya kedepan serta aspirasi masyarakat mesti harus diutamakan dalam penjaringan karena yang akan memilih pemimpin Bali maka rakyat Balilah yang mesti diikuti keinginan aspirasi terkuat.
"Seperti Gerindra misalkan juga ada yang menyebut nama Rai Mantra, ada juga partai-partai lain artinya masing-masing membawa nama yang akan kami bahas. Tentu dibahas dimasing-masing partai butuh waktu karena kami yakini di Bali ini kan ada hari baik apalagi kita mencari calon yang sesuai karakter Bali," terang Mudarta.
Diakhir pembicaraanya, Mudarta menjelaskan koalisi permane juga sedang di bahas dilevel DPP partai mitra koalisi. DPP koalisi ini kemudian membentuk kemudian koalisi permanen dengan perjanjian koalisi, kemudian koalisi yang dibentuk ini akan menjaring dan melakukan penyaringan terhadap pasangan calon yang akan diusung baik yang diajukan oleh mitra koalisi partai ataupun dari unsur independen.
Dengan munculnya pasangan Koster dan Cok Ace, Mudarta dengan partai lain akan memilih figur yang benar-benar bisa membangun Bali serta menjawab semua tantangan terkini masyarakat Bali.
"Apakah disetujui opsi-opsi koalisi yang kami ajukan dari masing DPD partai koalisi dan masing-masing partai berproses seperti itu manakala sudah ada lampu hijau dari DPP maka baru kita putuskan calon yang akan diusung dan di daftarkan ke KPU," tutup Mudarta.(BB).