Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Liburan Raja Arab, Obama dan PM Malaysia Membuat "Pamor Pariwisata Bali" Naik Drastis

Rabu, 28 Juni 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya.com/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Tahun ini, pamor pariwisata Bali benar-benar naik tinggi bahkan drastis. Raja Arab Salman, eks Presiden AS Barack Obama hingga PM Malaysia Najib Tun Razak memilih Pulau Dewata sebagai tempat melepas penat.
 
Kepala Dinas Pariwisata Bali, Anak Agung Yuniartha Putra mengatakkan, PM Malaysia bersama keluarga mendarat di Bali pada Senin (26/6/2017), pukul 12.53 WITA. Kedatangan rombongan ini disambut langsung Gubernur Bali I Made Mangku Pastika.
 
Selain Gubernur Bali, Kapolda Bali Irjen Petrus Golose, Danlanud Pangdam IX Udayana Mayjen Komarudin Simanjuntak, serta Danlanud Ngurah Rai Kolonel Penerbang Wayan Superman, ikut menyambut tamu istimewa ini.
 
 
"PM Najib menginap di Hotel St Regis Nusa Dua. Hotel ini sebelumnya digunakan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis Al Saud saat berlibur ke Bali beberapa waktu lalu. Selain hotel yang sama, ternyata PM Najib Tun Razak juga menempati kamar yang dipakai Raja Salman, President Suites," ujar Agung di Denpasar, Rabu (28/6/2017).
 
Agung mengatakan, kamar itu memang cukup spesial bagi para tamu VVIP karena menyajikan pemandangan ke laut lepas. Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik kehadiran PM Malaysia di Bali yang dinilainya bisa menjadi endorser yang istimewa buat wisatawan asal Malaysia.
 
Menurut Arief, seorang pemimpin dan panutan negara merupakan orang nomor satu yang semua perilakunya pasti akan ditiru oleh rakyatnya. "Dan Alhamdulillah, PM Najib memilih ke Bali. Terima kasih Bapak Najib," kata Arief.
 
Kata menteri asal Banyuwangi ini, kunjungan PM Najib Tun Razak ini menjadi momen tepat bagi Indonesia untuk menggaet wisman asal Malaysia. Selama ini, wisman dari negeri serumpun ini jumlahnya bergerak dinamis dan cenderung menurun.
 
Jumlah wisatawan dari Malaysia mencapai 1,43 juta orang pada 2013, turun 10% menjadi 1,27 juta orang pada 2014. Pada 2015, wisatawan Malaysia turun menjadi 1,24 juta orang, atau setara 2,26%,
 
Berlanjut 2016, jumlah wisman Malaysia sekitar 1,18 juta dan pada 2017 target wisman Malaysia sebanyak 1,3 juta orang. "Dengan kesan yang baik, liburan yang menyenangkan PM Malaysia yang akan menjadi bahan yang diliput banyak media di sana. 
 
Tentu ini akan memberi keuntungan tersendiri bagi pariwisata Indonesia. Insha Allah target wisman Malaysia semakin meningkat dan mencapai target kenaikan yang signifikan," kata Arief,
 
Mantan Dirut Telkom ini juga menambahkan hal yang harus dilakukan untuk merawat kepercayaan wisatawan dari Malaysia dan ASEAN adalah mempromosikan tujuan wisata yang lebih variatif.
 
Bali tentu saja masih selalu menjadi destinasi favorit, akan tetapi menjadi penting untuk mengenalkan tujuan wisata yang lain dengan lebih gencar dan masif. 
 
"Ini penting agar wisatawan ASEAN dan Asia, yang jarak tempuhnya relatif dekat, dan sudah akrab dengan Indonesia, tidak melulu disodori tujuan wisata yang itu-itu saja. Dengan jarak yang dekat, opsi bagi turis-turis ASEAN menjadi lebih banyak," kata Arief.(BB/icom).


Berita Terkini