Astaga! Mau Daftar di SMKN 5 Negara Harus Siap Dites Bugil
Jumat, 23 Juni 2017
Ilustrasi
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Sejumlah orang tua siswa dan sejumlah siswa/siswi yang baru saja tamat di SMP dan hendak mendaftar ke SMK Negeri 5 Negara di Pekutatan protes.
Pasalnya, dalam syarat pendaftaran tersebut pihak sekolah mewajibkan para pendaftar dengan syarat tertentu dan dinilai tidak logis serta tidak relefan dengan jenjang pendidikan yang akan diikuti.
Menurut mereka, disamping syarat ketinggian siswa/siswi menjadi tolak ukur kelulusan, pihak sekolah juga tidak menerima siswa yang daun telingannya berlubang (bekas ditindik), meskipun pelamar laki-laki tersebut tidak mengenakan anting.
“Anak saya prestasinya bagus dibidang olah raga. Dia sering ikut kejuaran bola volli dan pintar bermain sepak bola. Nemnya juga bagus, tapi karena daun telinga anak saya berlubang bekas ditindik jadi ngak diterima mendaftar. Biarlah anak saya nanti sekolah di bawah pohon bambu,” protes salah seorang orang tua siswa asal Yehembang Kangin, Mendoyo, Jumat (23/6/2017).
Yang paling tidak masuk akal dan tidak logis dalam persyaratan adalah, pihak sekolah tidak mau menerima pendaftar yang bertato. Anehnya untuk mengetahui pendaftar bertato atau tidak, pihak sekolah mewajibkan pendaftar mengikuti tes pisik. Tes fisik ini menurut sejumlah orang tua siswa/siswi berlaku untuk pendaftar pria dan wanita.
BACA JUGA:
“Caranya tes fisik itu, siswa/siswi dimasukan ke ruang khusus yang tertutup korden, kemudian disuruh bugil untuk mengetahui apakah di tubuh tersembunyi ada tato atau tidak,” ujar A (46), salah seorang orang tua siswa asal Kecamatan Mendoyo.
Seperti yang dialami oleh anak laki-lakinya, harus telanjang bulat tanpa benah sehelaipun di depan salah seorang guru pria dan seorang pengurus Osis, kemudian anaknya diminta berputar-putar untuk mengetahui apakah ada tato atau tidak.
“Ini kan tes tidak masuk akal, anak saya sampai risih dan baru kali ini saya dengar ada tes masuk sekolah seperti ini,” imbuhnya.
Lagi pula menurutnya, tes fisik dengan kondisi telanjang bulat tersebut dilakukan oleh seorang guru dan pengurus Osis, bukan dilakukan oleh ahli dibidangnya, seperti dokter, bidan atau para medis lainnya.
Kondisi ini dibenarkan oleh sejumlah siswa/siswi yang telah mendaftar di sekolah tersebut. Namun jika pendaftar laki-laki diminta untuk bugil total dan diperiksa oleh seorang guru laki-laki dan pengurus Osis laki-laki, sedangkan pendaftar wanita diminta melepas baju dan BH serta rok dan hanya tersisa celana dalam dan diperiksa seorang guru wanita.
“Benar pak saya wajib ikut tes fisik dan disuruh buka baju, buka BH dan buka rok. Yang tersisa hanya celana dalam. Saya sampai risih, rasanya tes ini tidak logis dan tidak masuk akal. Orang tua saya sampai heran mendengarnya,” tutur AWY (15), salah seorang pendaftar asal Kecamatan Mendoyo.
Menurutnya, sudah ada sekitar 500 orang siswa/siswi yang dites fisik oleh pihak sekolah. Tes fisik tersebut berlangsung sejak kemarin hingga besok. Bahkan ada siswi tamatan SMP urung mendaftar di sekolah tersebut lantaran takut disuruh telanjang bulat.
“Saya juga di tes fisik pak, disuruh buka baju sendiri, buka BH dan buka rok. Kalau celana dalam dibiarkan tidak dibuka,” ujar P, salah seorang pendaftar asal Yehembang Kangin.
Untuk mendaftaran ini menurut sejumlah pendaftar, kelulusannya menjadi kewenangan pihak provinsi dan akan diumumkan kemudian. Untuk tes fisik yang dilakukan pihak sekolah ini juga telah ditelusuri oleh pihak kepolisian.
Terkait hal tersebut Kepala SMK Negeri 5 Negara Gusti Ngurah Sudarma dikonfirmasi melalui telpon tadi sore mengaku untuk penerimaan siswa/siswi baru di sekolahnya memang ada syarat umum dan khusus.
Syarat umum menurutnya meliputi administrasi seperti nem dan lainnya. Sedangkan syarat khusus meliputi, pendaftar tidak boleh daun telingannya ditindik, tinggi badan dan tidak bertato.
“Untuk mengecek pendaftar apakah bertato atau tidak memang dilakukan cek fisik oleh Osis didampingi guru. Namun tes fisik itu bukan bugil, tapi hanya menyingkap sedikit bajunya pada punggung dan lengan. Ini berlaku untuk pendaftar pria dan wanita. Jadi terlalu lebay kalau ada bilang sampai bugil, itu informasi tidak benar dari orang yang kecewa,” terangnya, Jumat (23/6/2017).
Lanjutnya, untuk masalah tersebut pihaknya juga telah dikonfirmasi oleh pihak kepolisian dari Polsek Pekutatan dan sudah dijelaskan kondisi yang sebenarnya.(BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025