Memasuki H-6 Lebaran Terjadi Lonjakan Truk di Gilimanuk
Selasa, 20 Juni 2017
Baliberkarya.com
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Memasuki H-6 Lebaran, tepatnya Senin (21/6), arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk, semakin padat, didominasi kendaraan truk.
Lonjakan truk menuju Jawa itu terjadi lantaran diberlakukan larangan operasional truk mulai H-4 Lebaran, kecuali truk pengangkut sembako dan BBM.
Larangan operasional truk tersebut berlaku hingga H-4 Lebaran atau Rabu (21/6) pukul 00.00 Wita sampai H+3 Lebaran tepatnya Kamis (29/6) pukul 24.00 Wita.
Hal ini sesuai Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan, SK.2717/AJ.201/DRJD/2017, tentang pengaturan lalu lintas dan pengaturan kendaraan angkutan barang pada masa Angkutan Lebaran tahun ini.
BACA JUGA:
Situasi di pelabuhan Gilimanuk mulai sore hingga malam hari tadi, nampak kedatangan truk meningkat dibandingkan hari-hari sebelumnya. Sementara pemudik yang menggunakan sepeda motor juga mengalami peningkatan dibandingkan hari sebelumnya.
Kondisi tersebut dibenarkan oleh otoritas pelabuhan Gilimanuk. Namun meskipun terjadi lonjakan kedatangan truk, tidak menimbulkan antrean panjang. Antrean hanya terjadi hingga parkir manuver.
“Truk sudah mulai ramai, dan meningkat dibanding hari-hari biasanya. Tetapi belum ada sampai mengantre panjang di Pelabuhan Gilimanuk,” ujar Manager Usaha ASDP Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahyono, Senin (19/6/2017).
Beberapa gerombolan truk tersebut, kata Heru Wahyono, hanya sebatas mengantre di loket kendaraan roda empat. Namun untuk antisipasinya, seluruh loket kendaraan roda empat yang tersedia di depan Pelabuhan Gilimanuk, sengaja dioperasikan secara penuh.
Selain loket untuk melayani campuran kendaraan roda empat itu, sebenarnya ada disediakan satu loket khusus untuk melayani kendaraan truk serta bus di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk.
“Tetapi yang loket khusus itu, sementara belum sampai kami operasikan karena masih bisa diantipasi dengan loket utama di depan. Tetapi kalau semisal terjadi lonjakan truk begitu drastis, loket di Dermaga LCM itu sudah siap dioperasikan,” ujarnya.
Sedangkan arus mudik secara umum di Pelabuhan Gilimanuk, menurutnya masih belum terlalu signifikan. Kendaraan roda dua yang paling mendominasi setiap arus mudik, memang terpantau mengalami lonjakan semakin mendekati hari H Lebaran, tetapi belum sampai memicu antrean panjang.
Di mana, sesuai rekapan data teranyar selama 24 jam pada H-7 Lebaran, Minggu (18/6) pukul 08.00 Wita sampai Senin kemarin pukul 08.00 Wita, ada sebanyak 34.494 orang penumpang dengan 5.811 unit kendaraan roda dua dan 4.475 unit kendaraan roda empat, yang telah diseberangkan dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang.
“Kalau melihat masih belum terlalu ramai, kami perkirakan arus puncak bisa terjadi antara H-4 sampai H-2 Lebaran nanti,” tutup Heru Wahyono.(BB)