Aksi Tipu-tipu Oknum Berkedok Penerimaan CPNS
Kamis, 15 Juni 2017
Baliberkarya.com
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Kasus penipuan berkedok penerimaan CPNS mencuat di Jembrana. Kali ini pelakunya diduga oknum anggota salah satu LSM di Jembrana.
Kasus penipuan berkedok penerimaan CPNS di Kabupaten Jembrana ini terjadi tahun 2012 dan 2013. Modusnya, pelaku mengaku dekat dengan salah seorang pejabat di Jembrana yang bisa meloloskan peserta seleksi CPNS.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, sedikitnya ada belasan warga Jembrana menjadi korban aksi tipu-tipu oknum LSM ini. Dua korban diantarannya kemarin mengadu kepada Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan.
BACA JUGA:
Para korban dimintai uang oleh pelaku dengan jumlah yang bervariasi antara Rp 2 juta hingga Rp 5 juta dengan bukti kwitansi. Pelaku disebutkan ada dua orang yakni mengaku bernama Suti dan Jayak. Untuk meyakinkan korbannya, pelaku mengaku sebagai ajudan Wakil Bupati Jembrana.
Sementara para korbannya sebagian besar berasar dari Lingkungan Satri Kelurahan Pendem, Jembrana dan Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo. Sayangnya setelah para korban menyerahkan sejumlah uang, mereka tidak lolos seleksi CPNS.
Terkait hal tersebut, Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dikonfirmasi melalui telpon membenarkan ada dua orang warga yang menemuinya dan mengaku telah menjadi korban penipuan berkedok penerimaan CPNS tahun 2012 dan tahun 2013.
Dua orang warga yang menemuinya itu menurut Kembang Hartawan mengaku berasal dari Lingkungan Satria, Kelurahan Pendem, Jembrana. Mengaku telah menyerahkan uang jutaan rupiah kepada Jayak yang mengaku sebagai ajudannya.
“Untuk korban ini datang menemui saya lengkap membawa bukti kwitansi. Uang itu katanya untuk seleksi CPNS,” terang Kembang Hartawan, Kamis (15/6/2017).
Sedangkan satu korban lagi menurut Kembang Hartawan mengaku berasal dari Desa Yehembang Kangin. Korban ini menurut Kebang telah menyerahkan uang jutaan rupiah kepada Suti ,lengkap dengan bukti kwitansi dengan dalih seleksi penerimaan CPNS.
“Saya tegaskan kepada para korban bahwa saya tidak punya ajudan yang namanya Jayak dan saya tidak kenal dengan namanya Jayak,” tegas Kembang Hartawan.
Karena itu, dirinya menyarankan agar para korban segera melaporkan masalah itu kepada pihak kepolsian karena jelas-jelas merupakan modus penipuan.
Pihaknya juga berharap kepada pihak Kepolisian agar mengusut kasus ini hingga tuntas mengingat para pelaku telah mencatut nama dirinya.
“Kami juga menghimbau kepada masyarakat agar mewaspadai jika ada oknum yang menjanjikan bisa meloloskan seleksi CPNS dengan meminta sejumlah uang karena itu adalah modus penipuan,” tutup Kembang Hartawan.(BB)