Menangi Pilgub Bali Idealnya Cagub Cawagub Miliki Modal Rp 250 Miliar‎. Begini Rinciannya!
Rabu, 07 Juni 2017
Ilustrasi
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Untuk mendapat dukungan kuat menjadi Cagub maupun Cawagub Bali baik melalui parpol maupun independen diperlukan modal dana atau biaya yang disiapkan sangat tinggi yakni idealnya 250 miliar. Uang sebanyak itu akan digelontorkan baik untuk pra kampanye, hari H kampanye maupun dalam pencoblosan.
Angka fantastis itu disampaikan Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta saat dihubungi, Selasa 7 Juni 2017. Politisi muda asal "Bumi Mekepung" Jembrana itu mengakui uang sebanyak itu wajib disiapkan bagi yang berniat menjadi Cagub Cawagub untuk biaya pulsa, makan, baliho, spanduk, kalender, serta alat-alat peraga lain yang bisa menyentuh pemilih.
Tidak hanya itu, kata Mudarta, untuk menghadirkan orang atau massa untuk kampanye dengan menyediakan baju kurang lebih harganya 15 ribu rupiah perbaju dikalikan ribuan orang maka hal itu saja nilainya sangat tinggi.
BACA JUGA :
"Jika massa 20 ribu orang coba kalikan saja. Belum lagi sewa bis, bensin, konsumsi dan lainnya. Minimum 2,5 miliar untuk kampanye dilapangan per event. Mesimakrama misalnya biaya konsumsi seperti snack dan nasi bungkus tim dan orang yang akan hadir dalam pemaparan visi misi," ungkapnya.
"Jika di Bali terdapat 716 desa dan ribuan banjar, jika 100 orang saja yang hadir tinggal kalikan saja sampai saat masa kampanye dalam beberapa bulan kedepan, belum lagi biaya iklan diberbagai media," urainya.
Modal sangat besar dari para cagub dan cawagub itu juga digunakan untuk biaya para saksi yang harus disiapkan di setiap TPS di banjar atau di desa. Mudarta menyebut minimum uang cash yang disediakan Cagub Cawagub yaitu 100 miliar dengan catatan ada sumbangan total mencapai 150 miliar dari sesama anggota partai atau sumbangan dana lainnya.
Sementara disatu sisi, Mudarta menyebut gaji seorang gubernur hanya belasan juta rupiah. Untuk itulah, ia menyarankan Cagub dan cawagub harus bebas dari masalah keuangan dan ekonomi para calon gubernur maupun wakilnya haruslah sangat baik.
"Kalau mau jadi gubernur atau wakil jangan sampai motifnya mencari uang. Mau mencalonkan diri jadi gubernur atau wakil biayanya saat ini sangat mahal tapi gaji mereka kecil karena sejatinya jadi pemimpin adalah pengabdian terhadap masyarakat. Jangan korbankan Bali dan nama baik diri sendiri. Jangan percaya janji investor akan ngasi uang besar, nanti malah dikasi uang yen, yen ade yen sing," pungkasnya sambil tertawa.(BB).