Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Awas! Ada Kolang Kaling Mengandung Rodamin B Beredar di Jembrana

Senin, 05 Juni 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Jembrana, masih memburu produsen maupun penyuplai kolang kaling yang banyak diperdagangkan di pasar Umum Negara.  
 
Langkah ini diambil menyusul hasil sidak tim Koperindag mengandeng Dinas Kesehatan di pasar terbesar di Negara, ditemukan kolang kaling yang biasa dipakai membuat kolak maupun es, mengandung rodamin alias pewarna tekstil.
 
Sidak dipimpin langsung Kadis Koperindag JembranaMade Gede Budiartha. Selain mengawasi ketersedian stok bahan kebutuhan pokok serta kebutuhan lebaran, petugas juga melakukan pengambilan sampel makanan kesejumlah pedagang. 
 
BACA JUGA: 
 
Pengambilan sampel dilakukan secara acak terhadap 18 jenis makanan dan minuman, termasuk sampel ikan maupun daging. Dari pengambilan 18 item yang diambil diantaranya makaroni, tahu, ikan pindang, cumi, ikan lemuru, daging sapi dan jeroan , daging  ayam dan  jeroan, gula merah jawa, gula merah bali, ikan teri, srimping, jajanan begina kering, cincau, kue potong  serta kolang kaling.   
 
 
Setelah dilakukan 4 tahapan tes diantaranya borak, formailin, rodamin serta metalin yelow, ternyata  kolang-kaling positif mengadung rodamin B. 
 
Terhadap temuan  ini, Kadis Made Gede Budiartha  mengatakan langkah yang diambil, pedagangnya akan terus diberikan pembinaan termasuk menyurati pedagang yang mengaku  mendapatkan kolang kaling dari pemasok lokal Jembrana. 
 
Disamping itu kata Budiartha pengawasan ini, akan berkelanjutan, tidak hanya ditingkat pedagang di pasar  saja, namun akan ditelusuri hingga ditingkat pendistribusian maupun produsen. 
 
“Kita ingin pengawasan pedagang dari hilir kehulu, sehingga produsen memahami atau meningkat  kesadarannya dalam pengunaan bahan berbahaya untuk makanan,” terang Budiartha, Senin (5/6/2017).
 
Selain itu diharapkan pedagang  juga cerdas, mencari sumber dagangan dari  produsen yang  benar- benar bisa menjamin keselamatan konsumen. Yang tak kalah  pentingnya,  konsumen juga dituntut teliti dan cerdas  dalam membeli atau mencari kebutuhan agar terhindar dari bahan berbahaya.(BB)


Berita Terkini