Dua Tahun Hemodialisa Dioperasikan, RSU Negara Ingin Tingkatkan Layanan ÂÂ
Rabu, 31 Mei 2017
Baliberkarya.com
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Pelayanan Hemodialisa di RSU Negara kini sudah berusia 2 tahun. Sejak diresmikan pertamakalinya pada 30 mei 2015, cukup banyak warga Jembrana yang merasa terbantu.
Jika dulu mereka mesti berobat atau membawa keluarganya ke Rumah sakit di Tabanan, Denpasar maupun Gianyar kini tidak perlu jauh-jauh cukup di Negara.
Rata-rata perminggu pelayanan hemodialisa di RSU Negara melayani 48 orang yang terbagi atas dua shift pelayanan. Ditangani oleh 1 dokter spesialis penyakit dalam, dua dokter umum dengan kompetensi HD serta 7 perawat terlatih.
Keberadaan mesin yang awalnya hanya cuma empat kini sudah ditambah menjadi 13 mesin. Bahkan rencananya jumlah tersebut akan ditambah lima mesin lagi guna mengoptimalkan pelayanan.
BACA JUGA :
Guna memperingati HUT Pelayanan Hemodialisa yang kedua serta meningkatkan pengetahuan peserta terkait deteksi dini maupun penyakit ginjal, RSU Negara menggelar Seminar mendeteksi dini dan manajemen terhadap penyakit ginjal akut dan penyakit ginjal kronis, Selas (30/5) di ruang pertemuan lantai II RSU Negara.
Seminar tersebut, dibuka Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan, dihadiri Direktur RSU Negara dr Made Dwipayana dan segenap manajemen RSU Negara serta peserta seminar.
Selaku narasumber dalam seminar sehari itu, Nyoman Sutarka,dr Made Sudiana, dr Gede Sukrawan.
“Selain memperingati Hut Pelayanan Hemodialisa di RSU Negara, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang deteksi dini dan manajemen penyakit ginjal akut kronis yang mana telah didahului dengan kegiatan penyuluhan pasien dan keluarganya,” ujar dr Gede Ambara Putra selaku ketua panitia.
Sementara Wakil Bupati Jembrana. I Made Kembang Hartawan menyambut baik pelaksanaan seminar ini sebagai bentuk peningkatan wawasan maupun kompetensi pegawai yang bertugas.
Dengan kompetensi yang baik menurutnya akan sejalan dengan upaya-upaya peningkatan layanan maupun kualitas RSU Negara seperti yang tengah digagas Pemkab Jembrana.
Ia berharap kedepannya RSU Negara tidak hanya membuat kegiatan yang mempertajam sisi hard skill seperti seminar ini, namun juga peningkatan soft skill pegawainya.
“Perkembangan teknologi dan ilmu kedokteran berlangsung begitu cepat ,sehingga kompetensi mutlak selalu ditingkatkan,” terang Kembang.
Karena itu pihaknya meminta kepada narasumber untuk membagikan seluruh ilmu maupun pengetahuan yang dimiliki . Jangan ada yang disimpan, karena dunia kedokteran sifatnya dinamis selalu ada hal baru yang bisa dibagikan kembali.
Kepada seluruh peserta yang sebagian besar pegawai medis di Rumah Sakit, Ia berpesan agar mereka juga memperhatikan kemampuan soft skill, selain kemampuan hard skill yang dimiliki.
Kemampuan ini meliputi manajemen diri dan stress, etika, kemampuan bekerja sama dalam team maupun komunikasi. Termasuk manajemen waktu bagaimana mengatur jadwal dan ketepatan kedatangan.
Penampilan juga dinilainya penting agar meyakinkan sehingga pasien tidak ragu dengan kemampuannya. Saking pentingnya soft skill ini, bahkan disebutnya mendukung kesuksesan diri hingga 80 persen.
“Kita bisa ambil contoh dalam suatu operasi apabila tidak ada kerjasama yang baik antara dokter yang bertugas tentu akan berakibat fatal bagi si pasien,” ujar Kembang.
Contoh lainnya adalah pasien tentu akan lebih nyaman berobat kepada dokter yang komunikatif, melayani dan ramah dalam pelayanan. Dan itu salah satu bentuk dari kemampuan soft skill.
Ia juga berharap khususnya kepada pegawai dibagian pelayanan bisa menyeimbangkan kemampuan itu, baik sisi Hard Skill maupun Soft Skill yang berlaku tidak hanya kepada dokter namun juga berbagai profesi lainnya.
Sementara Dirut RSU Negara dr Made Dwipayana mengutarakan, kedepannya pola pelayanan hemodialisa akan diupayakan lebih banyak sisi pencegahan daripada pengobatan.
Hal ini bisa ditempuh dengan penanganan awal dipuskesmas, dipoliklinik, dokter praktek. Selain itu dengan memperbanyak pemahaman pola hidup sehat dengan memberikan sosialisasi kepada warga, penanganan awal infeksi serta memberikan motivasi bagi seluruh karyawan untuk memiliki pemahaman yang sama.(BB)