Kapal-Kapal Disidak, Syahbandar Gilimanuk Pastikan Tak Ada Pungli
Senin, 29 Mei 2017
Baliberkarya.com
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Guna memastikan angkutan lebaran menjelang arus mudik di Selat Bali aman, Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Gilimanuk atau Syahbandar Gilimanuk, melakukan sidak terhadap sejumlah kapal di dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk, Senin (29/5/2017).
Kepala Syahbandar Gilimanuk, Made Astika mengatakan, pihaknya selalu melakukan pengawasan terhadap kapal yang beroperasi di Selat Bali.
Menurut Astika, dua musibah yang menimpa 3 Kapal Motor Penumpang (KMP) yakni KMP Jambo IX pada Rabu (3/5) dan KMP Tunu Pratama Jaya dengan KMP Munic VII pada Minggu (14/5) di Selat Bali merupakan pembelajaran bagi pihaknya.
Kedepannya, kata dia, pihaknya lebih intensif memberikan himbauan kepada seluruh nahkoda yang tengah berlayar agar lebih waspada terhadap perubahan cuaca yang memang kerap terjadi di Selat Bali.
BACA JUGA :
Selain itu, nahkoda juga dihimbau agar lebih intens berkomunikasi dengan segenap instansi terkait hal-hal di pelabuhan serta lebih berhati-hati ketika berlayar agar tidak terjadi kecelakaan di laut.
Demikian juga dengan persyaratan berlayar, pihaknya rutin melakukan pengecekan secara mendetail. Selain memperketat pengeluaran Surat Persetujuan Berlayar (SPB), pihaknya juga sidak kelayakan kapal secara berkala terutama menjelang angkutan lebaran 2017/2018 yang akan berlangsung sebentar lagi.
"Kami harapkan dengan peningkatan pengawasan ini akan meminimalisir insiden-insiden kapal yang melayani penyeberangan di Selat Bali,” ujarnya.
Dari sidak yang dilakukan pihak Syahbandar Gilimanuk, pemeriksaan dilakukan mulai dari manives penumpang. Pemeriksaan lassing (lassing dipasang untuk menghindari pergeseran muatan di kapal).
Hingga kelayakan dokumen kapal, alat keselamatan, pengawasan bongkar muat, kegiatan safety serta mengecek lifeboat dan liferaft. Bahkan narkoda KMP Jalur Nusa Agni Brahmana juga diminta untuk menunjukkan cara memasang lifejacket.
Saat ini ada 49 kapal yang disiapkan untuk melayani arus mudik lebaran. Namun saat ini yang beroperasi hanya 30 kapal. Baru pada saat mulainya arus mudik semua armada kapal akan dioperasikan.
"Kami sejak awal melakukan pemeriksaan dokumen dan kelengkapannya sehingga nanti saat hari H atau arus mudik, pihaknya bisa fokus untuk pengaturan muatan dan penumpang serta pengawasan. Jangan sampai kapal kelebihan muatan dan penumpang. Meskipun pemeriksaan dokumen tetap dilakukan. Namun saat hari H kita lebih mengutamakan keselamatan pelayaran sehingga bisa kondusif dan terjamin," jelasnya.
Pihaknya juga mengharapkan kesadaran para penumpang nantinya untuk mengutamakan keselamatan dengan menggunakan lifejacket.
Astika juga menegaskan kalau dalam melaksanakan tugas pihaknya tidak ada yang pungli apalagi kong kali kong dengan pengusaha kapal.
"Jika ada yang pungli, silahkan laporkan pada kami. Kami proses dua atau tiga hari sudah kelar. Jadi kami tekankan tidak ada pihak syahbandar yang pungli," tegasnya.(BB)