Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Dialog Kebangsaan, Ketua DPR-RI Ajak Masyarakat Rukun dan Tinggalkan Perbedaan

Kamis, 25 Mei 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Ketua DPR RI Setya Novanto mengajak seluruh masyarakat agar menanggalkan perbedaan dan mulai menjaga persatuan dan kesatuan. 
 
“Selaku ketua DPR, saya mengajak semua tokoh masyarakat untuk menanggalkan perbedaan yang mengarah pada perpecahan,” kata Setya Novanto pada Dialog Kebangsaan di Denpasar, Bali, Rabu (24/5/2017).
 
Ia menilai, masyarakat saat ini mudah tersulut dikarenakan oleh kelompok-kelompok tak bertanggungjawab yang menebarkan kebencian antar pemeluk agama.
 
Setya Novanto menambahkan, negara Indonesia dibentuk atas konsensus bersama yang terdiri dari ragam suku dan agama. Kesadaran berbangsa yang majemuk itu seharusnya menjadi pegangan bagi setiap warga negara Indonesia.
 
Dalam konteks tersebut, Ketua Umum Partai Golkar ini melihat Pulau Bali dapat menjadi barometer keharmonisan dalam menjaga Kebhinekaan.
 
Konsep Tri Hita Karana, dalam pandangan Setya Novanto mampu menjadi perekat hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan. 
 
“Tri Hita Karana akan menjadi kekuatan dan Bali jadi tempat Strategis untuk harmonisasikan kehidupan,” jelas Novanto pada acara dialog yang dipandu Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry itu.
 
Secara khusus, Setya Novanto mengapresiasi para tokoh masyarakat dan antarumat beragama yang menyelenggarakan dialog kebangsaan di Bali.
"Saya menyambut gembira dan mengapresiasi dialog kebangsaan ini dalam upaya memperkuat dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya. 
 
Pada kesempatan yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dan antarumat beragama itu, Setya Novanto mengatakan sangat tepat diselenggarakan dialog tersebut, karena bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional.
 
 
Ia mengatakan di tingkat akar rumput saat ini muncul kelompok-kelompok masyarakat yang secara terang-terangan ingin mengganti ideologi Pancasila.
"Di tingkat masyarakat saat ini ada yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi keagamaan. Salah satu organisasi yang disebutnya adalah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Atas dasar itu pula pemerintah mengambil inisiatif untuk membubarkan HTI," ucapnya.
 
Menurut dia, Indonesia dibangun atas dasar konsensus kebangsaan dengan Pancasila sebagai ideologi negara. Pancasila pula yang mempersatukan seluruh rakyat Indonesia tanpa adanya perbedaan.
 
"Negara kita dibangun atas dasar konsensus bersama dengan Pancasila yang melindungi segala perbedaan atas suku dan lainnya, karena itu saya selaku Ketua DPR mengajak semua elemen untuk kembali kepada ideologi Pancasila, UUD 1945, kebhinnekaan tunggal ika segala sesuatu yang mengarah pada perpecahan," katanya.
 
Pada saat sama, Setya Novanto memuji konsep "Tri Hita Karana" (keseimbangan dan keharmonisan dalam kehidupan) yang dianut oleh masyarakat Hindu di Bali. 
 
Konsep hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam semesta dan hubungan manusia dengan manusia itu adalah kunci bagi masyarakat Bali menjaga keharmonisan. Konsep itu pula yang membuat warga Bali begitu menghormati dan menghargai toleransi antar-umat beragama.
 
Baginya, filosofi masyarakat Bali itu kekuatan luar biasa. Secara historis selalu melibatkan berbagai suku. Secara politis sikap politik masyarakat Bali komitmen terhadap NKRI. Bali tempat sangat strategis. Budayanya sangat kuat. "Karena itu mari belajar dari konsep dan filosofinya orang Bali untuk menjaga keharmonisan dalam masyarakat pluralis ini," katanya.
 
Pada kesempatan tersebut, tokoh masyarakat yang hadir, antara lain Ketua Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Bali Jero Gede Suwena Putus Upadesa, pengurus PHDI Bali , Rektor PTN dan PTS, pimpinan ormas dan tokoh agama, sesepuh, dan elemen lainnya.(BB)


Berita Terkini