Mimih Ratu! Gara-Gara Ribut dengan Istri, Dermawan Nekad Gantung Diri
Rabu, 24 Mei 2017
Ilustrasi
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Diduga lantaran hal sepele, I Gede Darmawan (24), nekad mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di kamarnya, Rabu (24/5/2017) pagi.
Pria yang tinggal di Banjar Dauh Pasar, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Jembrana ini sebelumnya terlibat pertengkaran dengan istrinya.
Beruntung usaha gantung diri warga asal Banjar Tembles, Desa Penyaringan, Mendoyo ini berhasil digagalkan adiknya yang mengetahui kakaknya berupaya bunuh diri dengan cara gantung diri di dalam kamarnya.
Kasatreskrim Polres Jembrana, AKP Yusak Agustinus Sooai mengatakan, percobaan bunuh diri tersebut diketahui dan digagalkan I Made Darma Susila (18) yang tidak lain adik korban.
Saat itu, sekitar pukul 7.00 wita tadi pagi, adiknya melihat ada tali yang terikat di kusen pintu. Karena curiga, pintu kamar ditendangnya. Rupanya daun pintu yang terbuka paksa tersebut mengenai tubuh korban yang tergantung.
Sehingga tali yang terikat di leher korban terlepas dan korbanpun terjatuh dilantai kamar kondisi tidak sadarkan diri. Korban saat itu langsung dicek dan ternyata suhu tubuh korban masih hangat serta masih bernapas.
BACA JUGA :
”Karena ikatan talinya tidak baik maka tali ikatan leher korban terlepas setelah dibentur oleh pintu,”jelasnya Yusak.
Diduga, motif upaya bunuh diri yang gagal tersebut ada masalah keluarga. Karena sehari sebulumnya, Selasa (23/5) malam, korban cekcok degan istrinya Ida Ayu Anggun Saraswati. Kemudian sekitar pukul 21.00 wita keluar rumah sambil marah-marah.
”Adiknya sudah waspada karena melihat kakanya seperti frustasi,”ungkapnya.
Ternyata, kecurigaan sang adik benar. Korban yang bekerja sebagai karyawan swasta ini nekat berusaha mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Sebelum korban nekat akan mengakhiri hidupnya dengan gantung diri sempat menulis surat perpisahan yang ditulis dengan tulis tangan dalam selembar kertas.
Dalam surat itu, korban meminta maaf pada keluarganya. Dalam suratnya ada rasa kekecewaan dan menyesal karena selama ini dia bersipat jelek, tidak bisa menghargai istri, anak dan orang tua.
Dari pada dia hidup dan menjadi manusia tidak berguna di keluarga dia terpaksa mengambil keputusan mengakhiri hidup. Biar nanti dari alam lain dia akan menjaga istri dan anaknya karena dia sangat sayang sama istri dan anaknya serta keluarga.(BB)