Patut Dicontoh! Kelurahan Baler Bale Agung Jadi Kampung Ramah Anak
Minggu, 07 Mei 2017
Baliberkarya.com
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Di bawah tangan trampil salah seorang anggota LPM Kelurahan Baler Bale Agung, Dewa Putu Merta Wiasa dan Lurah Baler Bale Agung, Putu Nova Noviana, Kelurahan Bale Baler Agung disulap menjadi kampung BALI (Bersih, Aman, Lestari dan Indah).
Selain itu kampung itu juga ramah anak. Warga juga mengelola sampah rumah tangga menjadi rupiah yang bisa menambah pendapatan mereka.
Seperti yang dilakukan oleh warga di Lingkungan Anyar Sari, Perumnas Baler Bale Agung. Kampung hingga gang-gang yang dulunya kumuh di sulap menjadi bersih dan asri.
Bukan hanya itu, gang-gang di kampung tersebut juga dicat warna warni agar kelihatan indah dan ramah anak. Konsep kampung ramah anak juga tercermin dari lukisan tokoh kartun di sepanjang jalan gang di perkampungan ini.
Kesan asri saat memasuki perkampungan ini juga terlihat dari tanaman hijau yang tertata rapi di sepanjang jalan dan di depan perumahan warga.
Tanaman yang ditanam warga juga kebanyakan tanaman yang bermanfaat bagi warga seperti bunga, tomat, cabai dan tanaman obat-obatan.
"Kami sengaja membuat konsep perkampungan yang bersih, aman dan nyaman bagi anak-anak untuk bermain,” terang Anggota LPM Kelurahan Baler Bale Agung, Negara Dewa Putu Merta Wiasa, Minggu (7/5/2017).
BACA JUGA :
Menurutnya, konsep ini lahir karena perkampungan tersebut pemukiman padat sehingga tempat untuk anak-anak bermain terbatas. Karena itulah kampung ramah anak diwujudkan.
Agar menjadi kampung yang bersih, warga di lingkungan Anyar Sari Perumnas BB Agung juga melakukan berbagai langkah untuk menanggulangi sampah.
Di kampung ini, setiap rumah tangga diwajibkan mempunyai pemilahan sampah. Sampah yang terkumpul di setiap rumah akan dibeli oleh bank sampah setiap dua hari sekali sehingga sampah ini bisa bernilai ekonomis bagi warga.
Bank sampah yang mengumpulkan sampah dari rumah warga juga akan kembali memilah sampah di tempat penampungan.
Sampah plastik dan botol bekas dijual kembali ke pengepul dan dibuat kerajinan. Sedangkan sampah dedaunan dibuat pupuk kompos yang nantinya digunakan untuk pupuk pada tanaman penghijauan di perkampungan ini.
Dari sampah yang dihasilkan di perkampungan ini, bank sampah setiap bulannya bisa meraup keuntungan Rp 2 juta.
Lurah Bale Baler Agung, Negara Putu Nova Noviana mengatakan pihaknya ingin berinovasi sehingga bisa mengubah perkampungan kumuh menjadi lebiha bersih dan asri.
Dikatakan bersih dalam artian ada suatu pemilahan sampah dari rumah tangga. Dengan memilah diharapkan bisa mengurangi 50 persen sampah dari rumah tangga.
Sampah ini bisa ditukarkan atau dijual menjadi bernilai ekonomi dan menambah penghasilan masyarakat.
Dengan menyulap perkampungan yang dulunya kumuh menjadi perkampungan yang bersih, aman, lestari dan indah.
Diharapkan warga masyarakat tergerak memiliki budaya malu untuk membuang sampah sembarangan yang kerap mengakibatkan bencana banjir di daerah ini.(BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025