Gubernur NTT Tegas Tolak Kehadiran FPI. Ini Alasannya!
Jumat, 05 Mei 2017
Baliberkarya.com/ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Nasional. Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya dengan tegas menyatakan menolak kehadiran Front Pembela Islam (FPI) di daerahnya. "Kami sudah beberapa kali menggelar rapat dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) untuk menolak kehadiran FPI di seluruh NTT," kata Frans, Kamis (4/5/2017).
Masyarakat NTT, menurut dia, selama ini hidup sangat harmonis serta menghormati dan menghargai perbedaan. Karena itu, daerah ini harus bebas dari kelompok-kelompok radikal yang bisa saja merusak tatanan kehidupan masyarakat NTT.
Pernyataan Gubernur NTT tersebut terkait dengan aksi penolakan terhadap organisasi radikal yang masuk ke NTT, seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Ketua GP Anshor NTT Abdul Muis mendesak pemerintah NTT segera membubarkan HTI dari Bumi Flobamora karena dinilai mengajarkan paham radikal dan ekstrem. “HTI mengajarkan aliran khilafah atau ingin membuat negara sendiri, makanya harus dibubarkan,” ujarnya.
Perkembangan HTI di NTT, menurut Abdul, sudah sangat masif dan dilakukan secara terang-terangan dengan memasang papan nama serta melakukan berbagai kegiatan di daerah ini. Karena itu, dia meminta pemerintah agar serius dan tegas menanggapi keberadaan HTI tersebut. “Jika pemerintah tidak serius menanggapi HTI, kami akan mengambil langkah sendiri,” dia menegaskan.
Keberadaan HTI dengan ajaran khilafah sangat mengganggu keutuhan NKRI. Karena itu, Gubernur NTT Frans Lebu Raya mendesak pemerintah Jokowi-JK segera mencabut izin HTI. “Presiden Jokowi harus sampaikan bahwa HTI dilarang hidup di Indonesia,” ujar Abdul. (BB/tempo)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025