Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Mengusung "Pretima" Ribuan Umat Hindu Ke Pantai Melaksanakan Ritual Melasti

Sabtu, 25 Maret 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Seperti tahun-tahun sebelumnya, hari ini (25/3/2017) ribuan masyarakat Hindu Bali melakukan ritual Melasti, untuk menyambut Hari Raya Nyepi.

BACA JUGA : Bantu Sesama dan Sambut Nyepi, Ormas PBB Denpasar Gelar Donor Darah

Prosesi ritual yang juga biasa disebut Mekiyis atau Melis ini merupakan penyucian benda sakral terkait perayaan Hari Suci Nyepi ditandai iring-iringan warga berpakaian adat membawa 'Pretima' menuju pantai terdekat.



"Ritual Melasti merupakan kegiatan penyucian diri menjelang Hari Raya Nyepi yang jatuh pada hari Selasa, 28 Maret 2017 mendatang. Ritual Melasti adalah penyucian benda sakral seperti 'Pretima' dan benda suci lainnya untuk menyambut Tahun Baru Saka 1939," ujar Dewa Gede Mayun, salah seorang tokoh adat Kuta.

'Pretima' adalah benda lambang pemujaan di setiap pura dari masing-masing banjar yang disucikan atau disakralkan. Dalam mengusung 'Pretima' biasanya disertai berbagai perlengkapan seperti sesajen, umbul-umbul, payung, dengan iringan tetabuhan seperti musik tradisional bleganjur.



Meski ritual Melasti di Pantai Kuta berlangsung kidmat, namun keunikan dan kekhasan masyarakat Bali dalam melaksanakan ritual tahunan ini sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berlibur di Bali.



Penglingsir Puri Satria Dalem Kaleran ini menambahkan selain di Pantai Kuta, ritual Melasti jelang Nyepi ini juga berlangsung di beberapa pantai di kawasan Bali, seperti Pantai Padanggalak, Pantai Sanur, Semawang, Kuta, Jimbaran, Nusa Dua, dan Tanah Lot, Pantai Rambut Siwi Jembrana, dan pantai lainnya di Bali.

"Pelaksanaan upacara Melasti itu disesuaikan dengan kesempatan dan tradisi masing-masing desa pekraman (desa adat) sesuai kesepakatan prajuru desa adat," ungkapnya.

Saat proses Melasti, warga yang membawa "Pretima" dan benda-benda sakral lainnya biasanya melakukan persembahyangan dan menyelupkan kakinya ke perairan pantai sebagai simbol penyucian agar pelaksanaan Hari Raya Nyepi berlangsung tenang dan damai.

BACA JUGA : Jelang Nyepi, Polres Klungkung Amankan Jalannya Melasti

Ritual Melasti biasanya dilakukan oleh tiap kelompok, yang terdiri dari puluhan banjar dalam satu desa adat. Ritual Melasti atau Melis tersebut dapat dilakukan ke laut bagi masyarakat yang bermukim di dekat pantai. Dan ke danau untuk warga yang tinggal di daerah pegunungan. Serta bisa juga dilakukan di sumber mata air bagi masyarakat yang jauh dari laut maupun gunung.

Ritual penyucian dalam ritual Melasti ini meliputi dua hal, yakni "bhuana agung" atau alam semesta dan "bhuana alit" yang diterjemahkan sebagai jiwa raga. Setelah Melasti, disusul ritual "Bhatara Nyejer" di Pura Desa/Bale Agung di desa adat masing-masing.

Sementara itu, pelaksanaan Hari Raya Nyepi untuk menyambut Tahun Baru Saka 1939 dimulai pada Selasa (28/03/2017) sejak pukul 06.00 WITA hingga Rabu (29/03/2017) pukul 06.00 WITA.

Seperti biasanya, setiap Hari Raya Nyepi seluruh bandara dan pelabuhan di Bali ditutup selama 24 jam. Selama Nyepi, setiap warga di Pulau Bali dilarang beraktivitas baik di dalam rumah maupun di luar rumah.

BACA JUGA : Mih Dewa Ratu! Jelang Nyepi & Galungan Kok Lokalisasi Batukarung Dibiarin Tetap Buka

Bagi umat Hindu, saat Nyepi mereka di wajibkan melaksanakan 4 Brata Penyepian yang wajib dilaksanakan yaitu Amati Karya atau tidak boleh bekerja. Amati Geni atau tidak boleh menyalakan api, Amati Lelungan atau tidak boleh bepergian, dan Amati Lelanguan atau tidak boleh bersenang-senang dan mencari hiburan baik itu nonton televisi, berjudi maupun kesenangan lainnya.(BB).


Berita Terkini