Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

PKPI Tutup Pintu Koalisi dengan PDIP di Pilgub Bali. Ini Alasannya!

Minggu, 05 Maret 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Denpasar. Kontestasi politik menjelang Pilgub 2018 semakin memanas. Berbagai Parpol mulai mempersiapkan kuda-kuda dengan mengotak-atik skema koalisi menghadapi agenda politik lima tahunan tersebut.
 
Terbaru, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) bahkan menyatakan menutup diri untuk berkoalisi dengan PDIP di Pilgub mendatang. Hal itu seperti yang disampaikan Wakil Ketua DPP PKPI Bali, Kadek Nuartana, kepada wartawan, Jumat (3/3/2017) malam.
 
Ia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan tujuan utama koalisi yang ingin dicapai PKPI di Pilgub mendatang.
 
"Ya kita apa sih, kalau bisa kan di luar merah itu bisa bersatu itu goal kita," ungkap Nuartana.
 
Nuartana beralasan bahwa pihaknya menginginkan hanya menjadi penyeimbang dalam konstelasi politik Bali. Pasalnya, PDIP menjadi penguasa mayoritas di legislatif saat ini, sehingga pihaknya takut apabila berkoalisi dengan PDIP.
 
PKPI yang hanya memiliki satu kursi di DPRD Balitakut tidak anggap oleh PDIP.
 
"Agar ada penyeimbang. Sekarang kan di legislatif dia (PDIP) mayoritas. Ketika mereka harus juga di eksekutif yang lain tidak dianggap, iya nggak? Logika nggak itu, goal kami hanya begitu," tegasnya.
 
Untuk itu, PKPI berharap partai-partai menengah seperti Demokrat dapat mengikuti pemikiran yang sama untuk menjadi penyeimbang di Pilgub 2018.
 
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Provinsi (DPP) Bali PKPI, Kadek Nuartana yang juga duduk di Komisi III DPRD Bali. 
 
"Tapi kan tergantung kesepakatan teman-teman kan. Jadi kalau bisa teman-teman sepakat seperti Demokrat misalnya. Kami ingin sebagai penyeimbang," imbuhnya.
 
Sekretaris Demokrat Bali, Wayan Adnyana membenarkan adanya komunikasi internal di kalangan fraksi-fraksi partai menengah di DPRD Bali jelang Pilgub.
 
"Ya itu komunikasi internal di antar fraksi. Kan sudah dengan beberapa fraksi," kata pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali ini.
 
Bahkan menurutnya, sudah terjadi pembicaraan di antara partai-partai menengah di DPRD Bali guna membentuk poros baru di Pilgub 2018.
 
"Intinya kami sesama partai menengah yang tidak mampu mengusung calon sendiri, kita sudah ada pembicaraan untuk membangun koalisi," jelas Adnyana.
 
Ditanya peluang Demokrat melanjutkan Koalisi BaliMandara (KBM) Jilid III bersama Golkar, Adnyana mengatakan, pihaknya masih melihat situasi dan perkembangan politik yang dinamis.
 
"Terkait KBM ini kan dalam rangka mengawal program Bali Mandara Jilid II. Kemudian untuk program Bali Mandara Jilid III kita masih melihat situasi dan perkembangan lah," katanya.
 
Koster Tak Masalah
 
Ketua PDIP Bali, Wayan Koster, mengaku tidak masalah terkait keputusan PKPI yang menutup pintu koalisi dengan PDIP di Pilgub 2018. Dirinya mengaku bahwa pihaknya tetap optimistis menatap Pilgub nanti.
 
"Biasa aja lah, nggak masalah. Kami tetap optimistis di Pilgub 2018," kata Koster saat di Denpasar, Jumat (3/3/2017).
 
Politisi yang juga duduk di Komisi X DPR RI ini mengatakan, keputusan PKPI tersebut merupakan hak politik dalam berdemokrasi.
 
Sehingga, PDIP tidak ingin terlalu mencampuri urusan internal PKPI.
 
"Itu hak politik mereka di alam demokrasi. Saya nggak mau campuri," tukasnya. (BB/tribunnews).


Berita Terkini