Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Paceklik Ikan Setahun, Stasiun Bahan Bakar Kapal untuk Nelayan Tutup

Selasa, 28 Februari 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Lantaran di Jembrana sejak setahun belakangan ini mengalami paceklik ikan, banyak nelayan yang terpaksa tidak melaut karena takut merugi.
 
 
Kondisi ini juga berdampak pada  stasiun bahan bakar solar untuk nelayan. Sejak setahun, beberapa stasiun bahan bakar solar untuk nelayan ini tutup, lantaran jarang ada nelayan yang membeli solar. 
 
Salah satunya stasiun solar di Awen Mertasari, Kelurahan Lelateng, Jembrana. Stasiun ini sudah setahun belakangan tidak beroperasi. Dari informasi warga, stasiun itu lama tutup karena banyak kapal nelayan yang tidak melaut akibat paceklik ikan. 
 
Stasiun BBM ini dibangun memang diperuntukkan khusus melayani bahan bakar solar untuk para nelayan yang melaut mencari ikan. 
 
"Sudah sekitar pertengahan tahun lalu tutup karena jarang ada nelayan yang beli solar. Karyawannya juga sudah tidak ada. Tapi tiap bulan pasti ada satu orang karyawan mengecek stasiun ini," ujar Komang Artana, salah seorang warga setempat, Selasa (28/2/2017). 
 
Kendati hanya satu mesin untuk solar, namun biasanya stasiun ini selalu ramai dikunjungi nelayan saat musim ikan. Namun setahun belakangan ini malah sepi karena paceklik ikan. 
 
 
Dari pengamatan awak media Baliberkarya.com, kondisi stasiun pengisian bahan bakar itu sepi dan kedua sisi jalan masuk tertutup dengan rantai. Areal di dalam stasiun juga sudah banyak ditumbuhi ilalang. 
 
Saat malam hari, areal tersebut juga sangat sepi dan gelap karena minimnya lampu penerangan. Sejatinya ada saluran listrik dan hidup, tetapi lampu penerangan jarang dihidupkan. 
 
Warga terutama di sekitar lokasi khawatir ada orang-orang iseng masuk. Karena kendati sudah dipasangi rantai, orang bisa leluasa keluar masuk. 
 
"Sejak dikelola dari Denpasar, sudah lama tutup. Tidak tahu juga, mungkin karena paceklik ikan juga," terang warga lain.
 
Kepala Dinas Perhubungan, Perikanan dan Kelautan Jembrana, I Made Dwi Maharimbawa dikonfirmasi mengatakan untuk SPBN AKR itu memang sudah lama tak beroperasi karena situasi paceklik ikan. 
 
Berbeda dengan SPBN yang ada di Pengambengan dan Perancak, SPBN AKR ini melayani sesuai permintaan dan ada database siapa yang dilayani. 
 
 
Paceklik saat ini masih terjadi, sehingga permintaan BBM untuk operasinal perahu juga jauh turun dibandingkan saat panen ikan. Kendati demikian, menurutnya para nelayan tetap dilayani dengan SPBN lainnya yang berada di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan dan Perancak.(BB).


Berita Terkini