Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Inilah Pemicu Kesenjangan Ekonomi dan Ketidakadilan Dalam Kedaulatan di Indonesia

Senin, 27 Februari 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Nasional. Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli menyebut struktur ekonomi Indonesia adalah sosialisme terbalik. Sistem inilah yang memicu ketidakadilan dalam kedaulatan ekonomi di masyarakat.

"Sosisalisme yang terbalik menjadi sumber ketidakadilan sosial. Selama struktur ekonomi di Indonesia masih seperti ini, jangan bermimpi tentang keadilan dan kedaulatan ekonomi kerakyatan," kata RR, sapaan akrabnya saat menjadi pembicara dalam sebuah seminar di Ambon.

Baca Juga : 3 Mantra Kunci Meraih Sukses dan Hambatan Menurut 'CT' Pendiri Trans Corp

Rizal mengatakan, arah kebijakan penting di Indonesia, kini sudah banyak dibeli oleh pengusaha besar. Sehingga, yang di atas selalu menguasai segalanya. Alhasil, 40 juta usaha kecil rumah tangga, kesulitan beroperasi dan sulit berkembang.

Sayangnya, kata aktivis 77/78 ini, tak banyak ekonom yang mencermati kondisi ini. Sehingga, akar masalah struktur ekonomi Indonesia, belum bisa terselesaikan secara tuntas hingga saat ini.

"Bagian atas yang besar merupakan pengusaha-pengusaha besar, sedangkan bagian bawah yang kecil merupakan pengusaha menengah dan pengusaha kecil. Banyak pengusaha besar yang tidak efisien, namun terus dibantu untuk lebih menjadi besar," imbuhnya.

Jika Indonesia ingin menjadi negara yang berdaulat secara ekonomi dan sosial, menurut Rizal, struktur eknomi yang telah terbentuk harus diubah, ditransformasi dengan inovasi kemudahan pajak.

Baca Juga : Titiek Soeharto Dukung Anies-Sandi, Akbar Tandjung Sarankan Ini pada DPP Golkar

Kemudahan pajak dinilai akan membantu pada pelaku usaha ekonomi mikro untuk berkembang dengan lebih baik. Dengan demikian demokrasi dalam konteks kemajuan ekonomi lebih mampu bertahan.

"Demokrasi akan lebih sustainable. Inilah tugas besar bagi Muhammadiyah dan NU. Struktur gelas anggur harus menjadi struktur piramida," tandasnya.(BB/inilah).


Berita Terkini