Kisah Heroik Nan Haru 'Mutiara' Bayi Perempuan Lahir Dalam Taksi Blue Bird
Sabtu, 18 Februari 2017
Baliberkarya.com
Baliberkarya.com - Denpasar. Kisah mengharukan ibu hamil satu ini mungkin bisa kita ambil hikmahnya bahwa dibalik permasalahan terdapat jalan keluar yang kadang justru membahagiakan. Seperti yang dialami seorang ibu bernama Rizki Amalia (16) asal Banyuwangi, Jawa Timur yang kos di wilayah Pemogan, Denpasar.
Kisah heroik itu dimulai kemarin Jumat (17/2/2017) sekitar pukul 12.30 WITA saat ibu muda itu dalam perjalanan menuju rumah sakit untuk persalinan ditengah perjalanan justru ia melahirkan seorang bayi seberat 2,4 kilogram dalam keadaan selamat di dalam mobil Taksi Blue Bird.
BACA JUGA : Sudikerta Berharap Pengurus Baru ALFI Berikan Kontribusi Positif
Kejadian unik nan langka ibu Rizki itu dialaminya dengan salah satu Sopir Taksi Blue Bird bernama Taubert Chaidir dengan taksi nomor lambung VV558. Ia menuturkan jika tamunya melahirkan di dalam mobil taksinya yang dikemudikan dari arah Pemogan menuju RSAD, akan tetapi ditengah perjalanan karena keadaannya sangat darurat, akhirnya ia memutuskan membawanya ke rumah sakit terdekat.
"Kondisinya sudah sangat darurat dan ibunya sudah teriak-teriak. Jadi kita putuskan untuk membawanya ke RS Kasih Ibu Denpasar. Kebetulan pas jalannya macet dan rumah sakitnya juga di dekat situ," tutu Sopir Blue Bird yang berasal dari Gresik, Jawa Timur, Sabtu (18/2/2017).
Sebagai rasa kemanusiaan seluruh biaya argo taksi langsung diiklaskan oleh sopir yang mengantar ibu Rizki tersebut. Mendengar kisah heroik dan mengharukan itu, General Manager Blue Bird Group Pool Area Bali dan Lombok, dr Putu Panca Wiadnyana yang dikenal murah hati dan sangat peduli itu akhirnya bersama jajaran Manajemen Blue Bird Group di Bali datang langsung menjenguk ibu muda yang sedang dirawat di RS Kasih Ibu Denpasar tersebut.
"Kita kasi bingkisan ke bayinya. Selain itu juga kita kasi gratis naik Blue Bird selama 3 bulan untuk kontrol dan imunisasi bayinya," ucap dr Panca saat menjenguk pasien yang langsung disambut oleh Direktur RS Kasih Ibu Denpasar, dr. I Gusti Ngurah. Rai, MM bersama Wakil Direktur RS Kasih Ibu Denpasar, dr. Kadek Dwi Widhyari di salah satu Ruang Perawatan RS Kasih Ibu di Jalan Teuku Umar Denpasar, Sabtu (18/2/2017).
Kehadiran mendadak dan penuh kejutan dr. Panca bersama sopir yang mengantarnya dan tanpa disadari dan diduga akan datang langsung menjenguknya membuat pasien yang akrab dipanggil Rizki bersama keluarganya sangat terharu.
Bahkan sopir Taksi Blue Bird yang menjadi pahlawan bagi kelahiran bayinya saat itu, juga hampir menangis karena ikut terharu. Yang makin menggembirakan, dr. Panca diberikan kehormatan oleh pihak keluarga untuk memberi nama bayi yang lahir di dalam Taksi Blue Bird.
"Nanti mau diberi nama siapa bayinya? Karena lahir di Taksi Blue Bird diberi nama saja Mutiara atau Putri Mutiara saja. Karena Mutiara itu nama Ibu Pendiri Blue Bird, biar nanti juga bisa jadi wanita hebat seperti nama Ibu Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono, pakai saja nama Mutiara," sarannya.
Dalam kesempatan kunjungan kemanusiannnya itu, mewakili Blue Bird Group, dr. Panca juga mengapresiasi respon cepat dari pihak RS Kasih Ibu Denpasar yang ikut menangangi pasien dengan cepat dan baik.
BACA JUGA : Gubernur Harapkan Kritik Membangun dari Insan Pers
"Kita sangat apresiasi Rumah Sakit Kasih Ibu yang sudah memberikan respon cepat terhadap kejadian ini, sehingga bisa menjadi contoh bagi rumah sakit lainnya," ungkapnya seraya disebutkan oleh dr. Kadek Dwi Widhyari yang mengakui memang saat melahirkan mobil Taksi Blue Bird sudah berada pas di depan UGD dan kepala bayinya sudah keluar sehingga pasien sudah mau melahirkan.
"Respon dan penangannya kita memang lakukan sangat cepat. Tapi ternyata Blue Bird juga hebat, responnya juga sangat luar biasa" ungkap Wakil Direktur RS Kasih Ibu Denpasar itu menimpali.
Seperti halnya Blue Bird, sebagai bentuk rasa kemanusian RS Kasih Ibu juga memberikan keringanan bagi pasien yang melahirkan bayi di dalam mobil Taksi Blue Bird.
Selain mendapat fasilitas Kamar Perawatan kelas II juga diberikan kebijakan untuk biaya penanganan bayi normal, padahal sebelumnya mendapatkan beberapa perawatan intensif rumah sakit sehingga bisa meringankan beban pasien.
"Ini kita juga apresiasi perhatian dan ketulusan Blue Bird mau membantu penumpangnya seperti itu. Jadi kita juga ikut peduli karena bentuk perhatiannya sangat luar biasa," ujarnya.
Sementara itu, Direktur RS Kasih Ibu Denpasar, dr. I Gusti Ngurah Rai, MM mengungkapkan dengan kondisi pasien seperti itu sebenarnya merupakan "hoky" bagi perusahaaan terutama bagi Blue Bird bersama sopirnya yang tanpa mengharapkan balas budi.
Bahkan, selama ini Blue Bird dikenal selalu berbaik hati membantu tamu seperti pasien yang melahirkan di dalam mobil taksinya. Apalagi Blue Bird memiliki armada taksi yang besar, namun mampu memberikan respon yang luar biasa bagi penumpangnya.
"Kita bersama bersyukur atas kelahiran anak pertama pasien. Kedepan kita akan jalin kerjasama lagi termasuk di Lombok nantinya, karena sebenarnya pelayanan di sini lengkap untuk menuju rumah sakit penunjang pariwisata," ungkapnya.
BACA JUGA : Bikin Heboh! Nama Bayi Ini Menyatukan Ahok dan Rizieq Shihab
Mendapat perhatian luar biasa dari pihak Blue Bird yang gayung bersambut bersama RS Kasih Ibu, keluarga pasien mengaku tidak menyangka malah mendapat pelayanan lebih dengan hanya naik Taksi Blue Bird.
Bahkan saking terharunya ibu bayi yang akan diberi nama Mutiara itu tidak mampu berkata apa-apa. Ibu kandung pasien dari suami bernama Junaedi asal Madura itu hanya menyebutkan sudah menunggu pasien di RSAD, tapi setelah naik Blue Bird yang ditelpon oleh kakak pasien tidak menyangka belum cukup umur bayinya sudah keluar di dalam taksi.
"Kok bisa cepat ya? Saya dulu naik dokar sampai di rumah sakit 3 jam baru bisa melahirkan. Nah, anaknya kok bisa keluar di Taksi Blue Bird dan bisa selamat langsung ke Rumah Sakit Kasih Ibu," kenangnya kagum.
Sementara, kakak pertama pasien, Silvi mengaku sengaja menelpon Blue Bird untuk mengantarkan pasien ke rumah sakit karena sudah gawat darurat. "Ya kalau emergency hanya berani pakai Blue Bird, kalau yang lain takut aja," tandas Silvi.(BB).