Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Banjir Bandang, Puluhan Hektar Padi dan Palawija Gagal Panen

Senin, 13 Februari 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Puluhan hektar padi dan palawija di sejumlah subak yang ada di Jembrana terancam gagal panen lantaran rusak. Hal itu dampak dari banjir bandang yang terjadi Sabtu (11/2) malam lalu. 
 
 
Beberapa hektar padi dan palawija yang rusak itu diantaranya tanaman yang sudah siap panen. Seperti di Subak Pecelengan Pedukuhan, Subak Yeh Kuning dan Bayu di Kecamatan Jembrana.
 
Bahkan diantaranya kini masih terendam air luapan sungai yang bercampur dengan air laut serta lumpur sehingga menyebabkan puluhan hektar areal persawahan rusak parah. 
 
Sejumlah petani di Subak Yeh Kuning, Desa Yehkuning, Jembrana mengaku pasrah dengan kondisi tersebut. Beberapa diantaranya memilih berganti dengan tanaman palawija. Namun akibat bencana banjir belum lama ini, tanaman yang sudah berbuah rebah dan rusak parah.
 
"Kalau ini pasti sudah gagal panen, padahal sudah berbuah," ujar Gede Armawan, warga subak tersebut, Senin (13/2/2017).  
 
 
Selain tanaman palawija, hektaran padi juga terancam gagal panen. Seperti di Subak Pecelengan Pedukuhan, Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo. 
 
 
Dari pengamatan awak media Senin (13/2) ada sekitar lima hektar sawah yang tertimbun tanah akibat tanggul sungai jebol. Ada dua titik tanggul pembatas sungai dan saluran irigasi yang jebol. Salah satunya sepanjang 50 meter jebol sehingga air bercampur lumpur dari sungai Yeh Kuning menggenangi sawah. 
 
Klian Subak Pecelengan Pedukuhan, Komang Aryana, mengatakan dari luas subak 145 hektar, 50 hektar diantaranya terdampak banjir dan terancam gagal panen. Yang paling parah seluas lima hektar milik krama subak setempat. Padi yang sebulan lagi panen, dipastikan rusak akibat terjangan banjir.  
 
Krama subak berharap ada penanganan awal dengan bantuan alat berat guna memperbaiki tanggul. Bila dibiarkan seperti ini, dikhawatirkan dampak gagal panen di Subak tersebut akan semakin meluas. 
 
“Rusaknya terlalu parah, kalau secara manual memperbaikinya kami mengalami kesulitan," terangnya.
 
 
Bukan saja lahan Subak yang rusak karena banjir. Lahan Demplot padi di Balai Penyuluhan Pertanian di Pohsanten juga ikut terendam air.
 
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, I Ketut Wiratma dikonfirmasi membenarkan ada puluhan hektar padi yang terkena dampak banjir. Sebagian besar berada di Kecamatan seperti Subak Sangkaragung, Kawis, Tamblang, Dayu, Yeh Kuning dan Mertasari. 
 
 
"Dari data yang dihimpun sekitar 40 hektar dengan umur tanaman beragam," terangnya. 
 
Dengan kondisi ini, tanaman padi yang mengikuti Program Asuransi Usaha Padi bisa mendapatkan ganti rugi karena tanaman rusak tertimpa bencana alam.(BB).


Berita Terkini