Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Ini Cerita Mistis Jero Mangku Dibalik Banjir Bandang di Jembrana

Minggu, 12 Februari 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Jembrana, Sabtu (11/2) malam, ternyata menyisakan cerita mistis yang sulit diterima akal sehat.
 
Adalah Jero Mangku Suardana yang mengalami kejadian aneh saat sebelum dan saat terjebak banjir bandang kemarin malam. Begini kejadian aneh yang dialami Pemangku Pura Tirta Dang Khayangan Rambut Siwi bersama istrinya.
 
 
Sepulang ngaturan ayah di Pura Tirta Dang Khayangan Rambut Siwi, Sabtu (11/2) sekitar pukul 22.00 wita, Jero Mangku Suardana yang juga anggota Kodim Jembrana berpangkat Serma ini pulang ke Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkar Agung, Jembrana bersama istrinya.
 
 
Dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat warna putih DK 5509 ZO dibawah guyuran hujan deras Jero Mangku Suardana memacu pelan motornya sambil membonceng istrinya.
 
Namun baru berjalan sekitar dua kilo meter dari Pura Rambut Siwi, Desa Yehembang Kangin, Mendoyo, tanpa sengaja roda. Motornya menginjak seekor ular berukuran kecil. Namun saat dilihat ular yang diinjaknya itu hilang dan bangkainya tidak ada.
 
"Firasat saya saat itu akan ada musibah atau bencana dalam perjalanan. Entah bencana atau musibah apa, yang jelas saya yakin akan terjadi," tutur Jero Mangku Suardana didampingi istrinya kepada awak media Baliberkarya.com, Minggu (12/2/2017).
 
Namun, meskipun yakin akan ada musibah dalam perjalannya, dia terus saja memacu sepeda motornya menuju rumahnya karena sudah terlanjur basah diguyur hujan deras. 
 
 
Sampai di wilayah Banjar Tembles, Desa Penyaringan, Mendoyo, Jero Mangku Suardana terjebak banjir. Namun dia tetap menorobos banjir tersebut agar cepat sampai rumah.
 
"Saat terjebak saya sempat berpikir ini mungkin musibah yang harus dialaminya setelah motor saya menginjak seekor ular kecil," ungkapnya.
 
Saat mendekati rumahnya atau sekitar satu kilo meter mendekati rumahnya, tepatnya di jalan pedesaan 25 meter di utara jembatan Yehkuning, Jembrana di areal persawahan, lagi-lagi Jero Mangku Suardana terjebak banjir.
 
Bahkan ketinggian air di jalan desa itu mencapai 1 meter akibat sungai Mendoyo-Yehkuning meluap. Dia sempat menerobos banjir, namun karena air mengenangi jalan terlalu tinggi, sepeda motornya mati. Dia terpaksa menuntun sepeda motornya.
 
 
Sayangnya mendekati pertigaan dari arah timur jalan dia melihat batang kayu besar dia meter tiga meter dan panjang 13 meter hanyut menuju arah dirinya.
 
"Seketika saya standar motor dan saya sama istri berlari menghindari batang kayu yang hanyut itu. Takutnya kalau kami diam batang kayu itu mengenai kami," ulasnya.
 
Naas batang kayu besar tersebut menyapu sepeda motornya hingga motornya terguling dan hanyut dan tenggelam. Tapi setelah dilihatnya lebih dekat batang kayu yang menyapu sepeda motornya ternyata bergerak dan bersisik.
 
"Ternyata yang menyapu sepeda motor saya bukan batang kayu, melainkan ular besar mirip ular sanca. Tapi beberapa saat kemudian ular tersebut lenyap," tuturnya.
 
 
Karena sepeda motornya tersapu ular besar dan hilang ditelan banjir, diapun pulang ke rumah bersama istrinya dengan berjalan kaki. Dia tidak berani mencari sepeda motornya karena saat itu ketinggian air mencapai 1 meter dan arusnnya sangat deras.
 
”Saya simpulkan inilah musibah yang harus kami terima akibat menginjak ular kecil itu," terangnya yang juga dibenarkan oleh istrinya.
 
 
Baru tadi pagi sekitar 07.00 Wita, sepeda motornya yang terseret banjir ditemukan oleh Tim SAR di tengah persawahan Subak Samblong atau sekitar 100 meter dari jalan desa.
 
Sepeda motor Jero Mangku Suardana langsung dievakuasi Tim SAR dan selanjutnya dibawa ke bengkel oleh Jero Mangku Suardana untuk diperbaiki. (BB)


Berita Terkini