Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Akibat Banjir Bandang, Arus Lalin Denpasar-Gilimanuk Lumpuh

Minggu, 12 Februari 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Hujan deras yang mengguyur Kabupeten Jembrana, Sabtu (11/2) sore hingga malam hari, menyebabkan banjir bandang di sejumlah desa.
 
Akibatnya, ribuan rumah warga terendam banjir. Bukan hanya itu jalur Denpasar-Gilimanuk sempat lumpuh total hingga satu jam karena jalan raya juga terendam banjir bandang.
 
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, bajir bandang terjadi mulai pukul 20.30 WITA dengan ketinggian air di jalur Denpasar-Gilimanuk tepatnya mulai Desa Mendoyo Dauh Tukad hingga Banjar Tebles, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo mencapai 55 cm atau setinggi lutut orang dewasa.
 
 
Air yang menggenangi jalan raya tersebut arusnya juga sangat deras menyebabkan sejumlah mobil, baik truk maupun kendaraan pribadi tidak bisa melintas.
 
Pengendara sepeda motor yang nekat menerobos banjir, terjebak banjir dan banyak sepeda motor mesinnya mati akibat mesinnya kemasukan air. Bahkan sepeda motor yang terparkir dipinggir jalan lantaran mesinnya mati banyak terseret banjir lantaran arus sangat deras.
 
Air yang menggenangi jalan raya karena di lokasi banjir saluran drainasi sempit dan dangkal sehingga tidak bisa menampung air hujan sehingga meluap ke jalan raya.
 
 
Saking besarnya banjir, rumah-rumah warga juga terendam air dengan ketinggian air mencapai satu meter. Kondisi ini membuat warga panik dan berhampuran di jalan raya, sehingga menambah krodit lalu lintas di jalur Denpasar-Gilimanuk.
 
"Rumah saya terendam banjir, bahkan airnya masuk ke dalam kamar. Kasur dan pakaian semua basah. Ini banjir paling terbesar selama 20 tahun belakangan ini,” ujar Putu Suar, salah seorang warga Mendoyo.
 
 
Menurutnya, banjir mulai terjadi sekitar pukul 20.30 WITA, puncak besarnya terjadi sekitar pukul 21.30 WITA dan baru mulai mengecil setelah pukul 22.00 WITA. Arus lalu lintas yang sempat macet selama 1 jam, mulai pukul 21.00 WITA, mulai bisa bergerak merangkak pada pukul 22.00 WITA.
 
Sementara itu kemarin malam sejumlah petugas, baik dari aparat kepolisian, Satgana, PMI dan Pol PP serta petugas lainnya juga terlihat turun memantau lokasi kebanjiran.
 
Lantaran banjir terlalu besar dan menggenangi rumah warga hingga ketinggian air mencapai satu meter, banyak warga terpaksa mengungsi di daerah ketinggian dan di bale-bale banjar. (BB)


Berita Terkini