Pastika Ajak Waspadai Perkembangan Destinasi Wisata Baru
Sabtu, 11 Februari 2017
Baliberkarya.com
Baliberkarya.com - Denpasar. Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak pemangku kepentingan di daerah itu untuk mewaspadai perkembangan destinasi wisata baru di beberapa kawasan tetangga Pulau Dewata, agar jangan sampai Bali kalah bersaing.
"Kita wajib memahami prospek ke depan dari pariwisata kita, bagaimana kondisi kita saat ini, kondisi di sekitar kita, kemana arah perkembangan pariwisata kita, SDM apa yang harus disiapkan, kita harus tahu pasar seperti apa dan sebagainya," kata Pastika dalam acara simakrama dengan masyarakat, di Denpasar, Sabtu (11/2/2017).
BACA JUGA : Jalur Denpasar - Singaraja Lumpuh Akibat Longsor. Waspadalah!
Menurut dia, perkembangan destinasi wisata di sekitar Bali tidak bisa dipandang sebelah mata. Dia mencontohkan semakin banyak "boat" dari Bali yang belakangan ini menuju Lombok, NTB, dengan membawa wisatawan asing, demikian juga wisman yang berangkat menuju Lombok dengan menggunakan pesawat terbang.
Bahkan, Pastika juga mengaku "cemburu" dengan kunjungan rombongan pembalap MotoGP Valentino Rossi belum lama ini ke Labuan Bajo, NTT, sehingga menjadikan Labuan Bajo seakan mendadak mendunia. Dia mempertanyakan mengapa Rossi tidak mampir dulu ke Bali.
Dia menambahkan, belum lagi sejumlah terobosan di bidang pariwisata yang dilakukan oleh negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan sebagainya, yang pada akhirnya menyebabkan semakin pendeknya lama tinggal (length of stay) wisatawan di Bali.
"Kita tidak perlu lagi mengeluh karena tidak ada gunanya, persoalannya apa yang harus kita lakukan," ujar Pastika pada acara simakrama yang bertajuk Prospek Pariwisata Bali itu.
BACA JUGA : Lanud Ngurah Rai Bali Akan Memperkokoh Teritorial TNI Wilayah Bali
Bali, ucap dia, yang selama ini sudah menggantungkan sebagian besar kehidupan dari sektor pariwisata memang tidak bisa menghindar terhadap berbagai persoalan tersebut.
"Jika kita melihat kunjungan wisatawan mancanegara pada 2016 itu sekitar lima juta jiwa, dengan didominasi wisatawan dari Australia dan negara-negara di Eropa, ditambah kunjungan wisatawan domestik sekitar delapan juta," katanya.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati juga berpandangan tidak jauh berbeda.
Menurut dia, kalau Bali tidak bersiap-siap mulai sekarang, maka paling tidak destinasi wisata di sekitar Bali akan menjadi saingan berat dalam kurun lima tahun ke depan.
BACA JUGA : Panggilan Tak Ditanggapi, Polda Bali Akan Panggil Paksa Jubir FPI Munarman
Pria yang akrab dipanggil Cok Ace itu menambahkan, sejumlah daerah tetangga telah melakukan sejumlah pembenahan dari sisi infrastruktur seperti bandara, membuka destinasi wisata baru, hingga melakukan pembebasan tanah masyarakat agar vibrasi kawasan sebagai pusat kebudayaan dapat kembali dihidupkan yang pada akhirnya meningkatkan kunjungan wisatawan. (BB).