Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Penentu Kemenangan Pilkada Buleleng, SURYA Fokus Rebut "Swing Votter"

Jumat, 10 Februari 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Selain fokus merebut pemilih pemula yang berjumlah sekitar 15 persen atau sekitar 87 ribu warga Buleleng, pasangan SURYA (Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Widjaya) yang maju lewat perseorangan atau independen jelang masa tenang akan lebih fokus merebut dan menguasasi "swing voter" atau pemilih yang belum menentukan pilihannya yang mencapai 19.8 persen atau 76 ribu orang. 
 
 
Fokus merebut dan menguasai "swing voter" itu dilakukan Tim SURYA untuk memenangkan Pilkada Buleleng dan menduduki singasana bupati dan wakil bupati di "Bumi Panji Sakti". Tim SURYA meyakini dikuasainya massa "swing voter" adalah penentu kemenangan dalam Pilkada Buleleng. 
 
"Swing voter ini yang kami (Tim SURYA) garap. Mudah-mudahan dalam minggu tenang nanti mereka menentukan pilihannya kepada kandidat baru yang akan membawa perubahan di Buleleng yang lebih baik. Semoga mereka (swing voter) berdoa kepada Tuhan agar memilih pemimpin yang baik untuk Buleleng yang lebih maju, karena itulah makna minggu tenang," kata alah satu pendukung pasangan SURYA yang juga Ketua DPD Partai Demokrat, Made Mudarta saat dihubungi, Jumat (10/2/2017).
 
Bagi Mudarta, massa "swing voter" atau yang belum menentukan pilihan dan sudah menentukan pilihan tapi masij mungkin mengubah pilihan karena faktor tertentu. Untuk itu, bagi Mudarta, siapa yang bisa merebut suara terbanyak dari "swing voter" itu maka dialah pemenang Pilkada Buleleng. Bahkan, ia meyakino "swing votter" adalah suara Dewa karena suara yang menentukan pemenang Pilkada Buleleng.
 
Mudarta membeberkan bahwa dari daftar pemilih tetap atau DPT di Pilkada Buleleng sebanyak 586.000 orang, dan yang tidak pilih sebesar 34 persen golput atau sekitar199,240 orang. Dan yang akan memilih mencapai 386.760 orang dan massa toleran sebesar 38 persen. Maka untuk memenangkan Pilkada Buleleng maka kandidat minimum mendapat 195 ribu suara.
 
"Siapa kandidat yang menguasai "swing voter" maka dialah pemenang Pilkada Buleleng. "Swing voter" yang bimbang dan ragu-ragu biasanya menunggu serangan fajar," bebernya.
 
Baginya, massa "swing voter" inilah kini diperebutkan oleh kedua kandidat baik pasangan independen SURYA (Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Widjaya) maupun pasangan petahana atau incumben yakni PASS (Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra).
 
"Kalau pemilih pemula sekitar 87 ribu orang atau sekitar 15 persen di Buleleng khan akan cenderung memilih kandidat baru yakni pasangan urut 1 atau pasangan SURYA. Karena cenderung anak muda akan memilih yang muda dan pendatang baru dari independen. Makanya pasangan SURYA wajib mengusai "swing voter" karena siapapun yang menguasai "swing voter" maka dialah pemenangnya," tegas Mudarta.
 
 
Fokus kedua Tim SURYA, ujar Mudarta, para Tim SURYA ikut mencegah dan mengawasi berupa iming-iming uang dan sembago dan lainnya karena hal itu akan merusak tatanan demokrasi di Bulelelng. Bagi politisi muda asal Jembrana itu, pilkada yang beriintegritas adalah pilkada tidak ada tekanan, ancaman, dan money politik. Fokus ketiga Tim SURYA adalah memastikan dan menyiapkan saksi-saksi yang bertugas. Serta pihak Pengawas pilkada bisa mengawasi dengan efektif dan netral.
 
"TNI, Polri, dan PNS harus netral. Biarkan rakyat menentukan pilihannya. Termasuk gerakan-gerakan dalam minggu tenang. Fakta dilapangan momentum minggu tenang biasanya banyak terjadi penggiringan opini, money politik. Hal itu sangat rawan. Semua pihak matanya tertuju kesana," ungkapnya.
 
Di satu sisi, lanjut Mudarta, 38 persen pemilih toleran atau pemilih yang mau menentukan pilihannya atau memilih jika diberikan sesuatu seperti money politik (politik uang) yang jumlahnya mencapai sekitar 222 ribu warga.
 
"Untuk menang jadi bupati di Buleleng yakni dapatkan saja suara 207 ribu dijmain menang dan dilantik jadi bupati dan wakil bupati. Simple hitungan untuk menang tapi menyuruh orang agar datang memilih ke TPS itu tidak mudah," terangnya.
 
Untuk itu, kata Mudarta, dari 1086 TPS yang ada dalam Pilkada Buleleng, ia mengakui jika pasangan SURYA telah menyiapkan saksi berbasis TPS dan berbasis desa. Untuk saksi pasangan SURYA per TPS terdapat 3 orang dikali 1086 TPS yang jumlahnya totalnya mencapai 3258 saksi. 
 
Selain saksi berbasis TPS, pasangan independen itu juga menyiapkan saksi berbasis desa yang jumlah 5 orang per desa dikali 148 desa di Buleleng sehingga total saksi di desa berjumlah 740 saksi. Nantinya, 5 orang saksi dimasing-masing desa itu akan bertugas mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan setiap saksi di masing-masing TPS.
 
 
"Untuk merebut pemilih itu tadi dan mengamankannya diperlukan ribuan saksi yang dipersiapkan yang disebar disetiap TPS dan desa. Saksi sebagai ujung tombak harus kuat dan bekerja keras disetiap TPS karena dialah yang berfungsi menggedor para pendukungnya ke TPS dan mengamankan suaranya di TPS," tutupnya.(BB)


Berita Terkini