Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Pemkab Jembrana Entaskan Kemiskinan Tapi Ada Warga Tak Terdaftar KK Miskin

Rabu, 08 Februari 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Di tengah gencarnya Pemkab Jembrana menjalankan program pengentasan kemiskinan ternyata masih ada warga tidak mampu yang tidak terdaftar sebagai KK miskin.

Warga tidak mampu yang tidak terdaftar dalam buku merah ini justru hidupnya sangat memprihatikan dengan rumah menyerupai gubuk yang nyaris roboh.

Warga tidak mampu ini sudah tidak produktif lagi dan rumahnya gubuk, bahkan nyaris roboh sehingga terpaksa disangga kayu di bagian belakang rumah agar tidak ambruk.

Baca Juga : Begini Cara Kapolres Jembrana Jaga Kerukunan dan Kamtibmas

Kondisi memprihatinkan ini dialami keluarga Pekak Made Suangga (70) dan istrinya dadong Nyoman Narsih (60) di Banjar Rangdu, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.


Ditemui di gubuknya, Nyoman Narsih mengaku rumah gubuknya itu sudah nyaris roboh sejak setahun belakangan ini lantaran tidak memiliki uang untuk memperbaikinya.

Baca Juga : SBY Difitnah, Demokrat Bali Tangkis Dengan Santun dan Energi Positif

"Gubuk kami memang sudah sangat lama dan sudah lapuk. Kami tidak mampu memperbaiki," katanya.

Pasangan lansia ini mengasuh dua cucunya. Mereka dititipi dua cucunya karena orang tuanya atau anak pertama dadong Narsih bekerja jadi buruh di Denpasar.

Mereka hanya mampu mengasuh satu anaknya di Denpasar, sehingga dua anaknya dititip pada dadong Narsih dan Made Suangga.

Kini pasangan lansia ini bersama cucunya tinggal di gubuk reot itu. Pekak kini sudah tidak bisa bekerja karena sakit-sakitan. Sehingga yang bekerja hanya dadong Narsih dengan  menjadi buruh serabutan.

Kadang menjahit tamas atau taledan, mencari kayu bakar dan kadang mengupas kelapa dengan upah tidak menentu sesuai kemampuan mengupas kelapa. Namun rata-rata dadong mendapatkan penghasilan Rp 30 ribu sehari dan itu juga tidak cukup membiayai hidup sehari-hari bersama dua cucunya.

Pekak Suangga kini hanya bisa memelihara babi di rumah dan kadang menjual kayu bakar. Mereka mendapat bagian tanah 4 are karena mereka keluarga besar dan tidak mampu membangun rumah sendiri.

"Kami mencoba bertahan semoga saja tidak semakin roboh. Entahlah, jika roboh dimana kami tinggal bersama cucu," katanya.

Baca Juga : KNPI Diharapkan Mampu Tingkatkan Kualitas dan Daya Saing Pemuda Bali

Pihaknya berharap mendapatkan bantuan bedah rumah. Namun dirinya menyadari bahwa dirinya dan istrinya tidak terdaftar dalam KK miskin. Namun pendaftaran pasutri ini sebagai KK miskin baru saja dilakukan oleh aparat desa setempat.

Terkait kondisi warga Jembrana tersebut, Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dikonfirmasi wartawan mengatakan akan mengecek informasi tersebut.

Dikatakan coklit KK miskin di Kecamatan Mendoyo dilaksanakan Senin (6/2) hingga Selasa (7/2). Semua akan dicocokkan namun pihaknya tetap meminta agar di cek turun ke lapangan.(BB).


Berita Terkini