Elemen Masyarakat Ultimatum Pengacara di Bali Jangan Bela Pentolan FPI Munarman
Senin, 30 Januari 2017
Humas Polda Bali
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Saat petinggi Front Pembela Islam (FPI) Munarman diperiksa pihak penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Bali. Puluhan massa dari berbagai golongan lintas agama serta sejumlah ormas berdemo di depan Mapolda Bali.
Mereka datang secara spontan mendatangi Polda Bali setelah sebelumnya mendengar informasi pemeriksaan Juru Bicara (Jubir) FPI itu.
Tampak juga sejumlah warga yang datang mengenakan pakaian adat Bali. Mereka dengan tegas menuntut Munarman diadili atas tuduhan kasus dugaan penghinaan pecalang atau petugas keamanan desa adat di Bali.
"Adili perusak keharmonisan umat di Bali," teriak salah seorang pemuda mengenakan kopyah penutup kepala warna putih.
Mereka yang tergabung dalam Komponen Rakyat Bali menggelar aksi demonstrasi ini diantaranya Laskar Bali, Banser, GP Ansor, PGN dan beberapa elemen lainnya.
Mereka mengaku sangat menyayangkan apa yang dinyatakan oleh Munarman yang telah memecah kesatuan yang telah terjalin lama di Bali.
"Kami sangat peduli terhadap keamanan bangsa ini. Kami mendesak Munarman bicara apa maksudnya dia mengatakan itu. Apa maksudnya memecah belah Islam dan Hindu di Bali. Tidak cukup minta maaf, Munarman harus dihukum berat," kata juru bicara Komponen Rakyat Bali, Gus Yadi di depan Mapolda Bali.
Gus Yadi mengaku aksi yang digelarnya untuk memberi dukungan kepada Polda Bali dalam menangani kasus yang menjerat Munarman. Dia juga menekankan bahwa FPI selama ini selalu merendahkan mereka (polisi).
"Kami memberi dukungan kepada Polda Bali agar jangan pernah takut menjebloskan Munarman ke penjara," pekiknya.
"Jangan anggap kami dibayar kepolisian, diperintah kepolisian. Kami bergerak atas nama kebhinekaan dan agama," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, mereka meminta bila ada kuasa hukum yang beralamat tinggal di Bali ada dalam tim pembela Munarman diharap mundur.
"Kalau ada kuasa hukum dari Bali segera tinggalkan gedung ini. Saya tidak mengancam, tapi pasti ada sesuatu terhadap Anda. Jangan bela orang yang merusak Bali. Bali ini tanah Dewata. Sekali lagi saya tidak mengancam, tapi lihat saja nanti," tantangnya.(BB).