Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Menangi Pilkada Buleleng, Pasangan SURYA Rebut "Swing Voter"

Rabu, 25 Januari 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Untuk memenangkan Pilkada Buleleng dan menduduki singasana bupati dan wakil bupati di "Bumi Panji Sakti", selain merebut pemilih pemula yang berjumlah sekitar 15 persen, pasangan SURYA (Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Widjaya) yang maju lewat perseorangan atau independen juga wajib menguasasi "swing voter" atau pemilih yang belum menentukan pilihannya yang mencapai 19.8 persen.
 
 
Ketua DPD Partai Demokrat, Made Mudarta sebagai salah satu pendukung pasangan SURYA menyatakan untuk menang dan menjadi bupati dan wakil bupati Buleleng maka pasangan SURYA wajib mengusai massa "swing voter" atau pemilih yang belum menentukan pilihannya yang jumlahnya hampir mencapai 116 ribu atau 19.8 persen dari pemilih di Kabupaten Bali utara tersebut. 
 
Baginya, massa "swing voter" inilah kini diperebutkan oleh kedua kandidat baik pasangan independen SURYA (Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Widjaya) maupun pasangan petahana atau incumben yakni PASS (Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra).
 
"Kalau pemilih pemula sekitar 87 ribu orang atau sekitar 15 persen di Buleleng khan akan cenderung memilih kandidat baru yakni pasangan urut 1 atau pasangan SURYA. Karena cenderung anak muda akan memilih yang muda dan pendatang baru dari independen. Makanya pasangan SURYA wajib mengusai "swing voter" karena siapapun yang menguasai "swing voter" maka dialah pemenangnya, simple aja itu," ucap Mudarta, Rabu (25/1/2017).
 
Dari kalkulasi dan perhitungan politik politisi muda asal Jembrana itu bahwa yang akan datang dan memilih ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam Pilkada Buleleng diperkirakan mencapai 70 persen atau 410 ribu warga. Sementara angka golput atau tidak memilih mencapai 30 persen atau sekitar 175 ribu orang. 
 
 
 
Di satu sisi, lanjut Mudarta, 38 persen pemilih toleran atau pemilih yang mau menentukan pilihannya atau memilih jika diberikan sesuatu seperti money politik (politik uang) yang jumlahnya mencapai sekitar 222 ribu warga.
 
"Hitung-hitungannya gampang untuk menang jadi bupati di Buleleng yakni dapatkan saja suara 207 ribu dijmain menang dan dilantik jadi bupati dan wakil bupati. Simple hitungan untuk menang tapi menyuruh orang agar datang memilih ke TPS itu tidak mudah," ungkapnya.
 
Untuk itu, kata Mudarta, dari 1086 TPS yang ada dalam Pilkada Buleleng, ia mengakui jika pasangan SURYA telah menyiapkan saksi berbasis TPS dan berbasis desa. Untuk saksi pasangan SURYA per TPS terdapat 3 orang dikali 1086 TPS yang jumlahnya totalnya mencapai 3258 saksi. 
 
Selain saksi berbasis TPS, pasangan independen itu juga menyiapkan saksi berbasis desa yang jumlah 5 orang per desa dikali 148 desa di Buleleng sehingga total saksi di desa berjumlah 740 saksi. Nantinya, 5 orang saksi dimasing-masing desa itu akan bertugas mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan setiap saksi di masing-masing TPS.
 
 
"Untuk merebut pemilih itu tadi dan mengamankannya diperlukan ribuan saksi yang dipersiapkan yang disebar disetiap TPS dan desa. Saksi sebagai ujung tombak harus kuat dan bekerja keras disetiap TPS karena dialah yang berfungsi menggedor para pendukungnya ke TPS dan mengamankan suaranya di TPS," tutupnya.(BB).


Berita Terkini