Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Wakil Rakyat Bali Dukung "Underpass" Simpang Tol-Bandara Ngurah Rai

Kamis, 19 Januari 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali Nengah Tamba mendukung rencana pembangunan terowongan jalan (underpass) di persimpangan menuju Bandar Udara Internasional Ngurah Rai dapat dirampungkan pada 2017.
 
Tamba mengatakan pembangunan terowongan jalan itu sangat penting karena dapat mengurai kemacetan sehingga tidak menimbulkan kesan negatif bagi wisatawan.
 
Apalagi sekarang wisatawan sudah mengeluhkan kemacetan, jangan sampai wisatawan turun dari taksi karena takut terlambat pesawat.
 
"Minimal setelah meninggalkan Bali, wisatawan bisa menikmati kelonggaran menuju bandara. Jangan sampai begitu ke bandara selalu merasa was-was ketinggalan pesawat karena macet," ujarnya, Kamis (19/1/2017).Pembangunan underpass tersebut juga diyakini memperlancar mobilisasi masyarakat.        
 
 
Pemerintah Provinsi Bali mengharapkan studi kelayakan (FS) rencana pembangunan terowongan jalan (underpass) di persimpangan menuju Bandar Udara Internasional Ngurah Rai dapat dirampungkan pada 2017.
 
"Kami harapkan sudah ada `Detail Engineering Design` (DED) dan FS tahun ini, sehingga 2018 sudah bisa dibangun," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Provinsi Bali Putu Astawa, di Denpasar, Selasa (17/1/2017).
 
Dia mengemukakan, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional VIII, sekaligus mengerjakan FS dan DED tahun ini karena memang pembangunan "underpass" sudah sangat mendesak akibat kemacetan yang terjadi karena pergerakan arus kendaraan dari Jalan By Pass Ngurah Rai, Tol Bali Mandara, dan menuju Bandara Ngurahh Rai.
 
"Selain itu, masyarakat juga sepertinya sudah bisa menerima pembangunan `underpass`, seperti yang sudah terbangun di simpang Dewa Ruci, Kabupaten Badung," ujar Astawa.
 
 
Menurut dia, pembangunan terowongan jalan tersebut relatif tidak membutuhkan waktu lama dan tidak sampai setahun setelah DED dan FS dirampungkan.(BB)


Berita Terkini