Khofifah: Gunakan Medsos untuk Tambah Wawasan, Bukan Sebar Hoax
Rabu, 11 Januari 2017
Baliberkarya/liputan6
Baliberkarya.com – Nasional. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh masyarakat santun dalam bermedia sosial. Hal ini guna menghindari permusuhan yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Gunakan media sosial untuk menyambung silaturahim dan menambah wawasan, bukan untuk menyebarkan berita hoax, hasutan, ujaran kebencian, maupun pesan-pesan bernada provokatif yang membuat gaduh bangsa," kata Khofifah di Bima, Nusa Tenggara Barat, Selasa (10/1/2017).
BACA JUGA : Libur Kampanye, Tim PASS Berangkat ke Jakarta
Dia mengatakan, di tengah arus informasi yang begitu deras, netizen dituntut lebih cerdas dalam menerima berita dan informasi. Masyarakat perlu melakukan verifikasi atau cek ulang setiap kali menerima berita dan informasi dari media sosial.
Khofifah mengatakan, saat ini banyak sekali situs-situs yang menampilkan hoax atau berita bohong. Tujuannya bermacam-macam, mulai dari mengejar 'lalu lintas' kunjungan, menebarkan kebencian satu sama lain, hingga memecah belah persatuan.
"Sekalipun masyarakat bebas berekspresi lewat media sosial, namun tetap harus ada etika yang dijunjung. Hendaknya pilah pilih terlebih dahulu semua informasi yang diterima, benar atau salah, tidak asal share," imbuh dia, seperti dilansir dari Antara.
BACA JUGA : Curhatan Anak Amien Rais Ini Bikin Hati Siapa Saja Pasti Tersentuh
Khofifah berharap keberadaan media sosial mampu menyelesaikan berbagai persoalan sosial kemasyarakatan.
Ia mencontohkan kasus Sony dan Marcel, dua anak telantar di Tangerang, Banten, yang dengan cepat tertangani setelah menjadi viral di media sosial.
BACA JUGA : Sopir Ikut Ditahan, Kim Kadarshin Dirampok oleh Orang Dalam?
Tahun 2016, Aura Nurusyifa (18), remaja penderita malnutrisi atau gizi buruk asal Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, segera memperoleh penanganan setelah sebelumnya menjadi viral di jejaring sosial Facebook.(BB/liputan6).