Gubernur Sidak RS Tabanan, Minta RS Siapkan Dokter Senior di Triase Gawat Darurat
Sabtu, 31 Desember 2016
Baliberkarya.com/ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Tabanan. Penanganan pasien khususnya pasien yang masuk ke Unit Gawat Darurat (UGD) perlu mendapatkan pertolongan yang tidak hanya cepat namun juga tepat.
Untuk itu diperlukan sistem serta tenaga medis yang memang ahli dalam penanganan kegawatdaruratan. Peran seorang dokter yang akan melakukan triase terhadap pasien yang masuk amat signifikan dalam menentukan kegawatdaruratan pasien serta tindak lanjut pertolongan yang akan diberikan terhadap pasien tersebut.
Untuk itu Gubernur Bali Made mangku Pastika meminta agar dokter yang melakukan triase pasien di UGD adalah dokter senior atau dokter yang ahli dalam penanganan kegawatdaruratan dan bukan diisi oleh dokter magang atau dokter muda dala masa koasistensi.
Hal ini disampaikan Pastika saat berkunjung ke BRSUD Tabanan, Sabtu (31/12/2016).
"Triase pasien itu amat penting dalam menganalisa penyakit pasien dan upaya tindak lanjutnya, jadi jangan taruh dokter muda untuk triase pasien, bila perlu tempatkan dokter spesialis UGD kalau ada, sehingga pertolongan pada pasien tidak hanya cepat tetapi juga tepat," tegas Pastika.
Pastika yang dalam kunjungannya didampingi oleh Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Mahendra Putra juga menyampaikan harapannya agar nantinya para dokter dan perawat khususnya yang menangani kegawatdaruratan di RSUD Tabanan dapat menimba ilmu tentang penanganan gawat darurat dari Royal Darwin Hospital Australia yang memang menajadi rujukan dalam penanganan trauma dan emergency.
"Nanti coba dirancang untuk belajar dari Royal Darwin Hospital bagaimana sistem penanganan situasi gawat darurat yang tepat sehingga kita bisa melakukan triase pasien dengan tepat dan cepat, bagaimanapun UGD itu sesungguhnya memegang peran penting dalam penanganan awal pasien, ini wajahnya rumah sakit, perilaku dan analisa awal ada di UGD," pungkas Pastika.
Menanggapi hal tersebut Direktur BRSUD Tabanan dr I Nyoman Susila, M.kes menyampaikan bahwa selama ini pihaknya selalu menempatkan dokter senior dalam melakukan triase terhadap pasien yang masuk UGD, seandainya pun terdapat dokter koasistensi maka tetap didampingi oleh dokter senior.
Pihaknya juga menyambut baik keinginan Gubernur untuk belajar penanganan kegawatdaruratan dari Royal Darwin Hospital, mengingat jalur Tabanan yang sering dikenal dengan jalur tengkorak memiliki angka kecelakaan lalu lintas cukup tinggi.
Dengan belajar dari Royal Darwin Hospital tentang penanganan trauma dan kegawatdaruratan maka rumah sakit ia yakin jajarannya akan dapat memberi pelayanan yang lebih optimal khususnya penanganan pasien di ruang UGD.
Selain menyoroti penanganan di UGD, Gubernur Pastika yang melihat langsung kondisi UGD rumah sakit yang penuh sesak akan pasien yang mengantre untuk mendapatkan pelayanan operasi maupun menunggu ruang rawat inap, orang nomor satu di Bali ini juga mengharapkan agar dilakukan perbaikan infrastruktur seperti perluasan ruang UGD, penambahan kamar operasi serta penambahan ruang rawat inap khususnya kamar bagi pasien kelas III. (BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025