Dorong Kemandirian Pemuda, Peradah Bali Gelar Pelatihan Kerajinan Uang Kepeng
Senin, 26 Desember 2016
baliberkarya/ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com - Denpasar. Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia berkomitmen mendorong masyarakat khususnya pemuda untuk mandiri dan kreatif. Hal tersebut dinilai penting ditengah persaingan SDM yang ketat. Dengan kemandirian diharapkan melahirkan wirausaha yang tangguh dan bisa ikut berkontribusi dalam membangun SDM keumatan.
Hal tersebut tercermin dalam kegiatan pelatihan Kriya Kerajinan Tangan Uang Kepeng yang digelar oleh DPP Peradah Indonesia Bali di Banjar Kerta Jati, Denpasar, Minggu (25/12/2016). Kegiatan yang melibatkan para pemuda dan ibu rumah tangga tersebut berlangsung di balai banjar setempat. Acara dihadiri oleh pimpinan desa, prajuru adat dan tokoh desa.
Hadir dua pemateri pengrajin uang kepeng yakni Ni Ketut Pujantika Suciani dan Ni Wayan Suarmini. Kedua fasiliatator tersebut memberikan penjelasan bahwa uang kepeng (pis bolong) selama ini dikenal masyarakat Bali khususnya Umat Hindu untuk keperluan upacara keagamaan dan gantuangan atau hiasan palinggih di pura maupun merajan. Padahal, tambah Suciani pis bolong bisa dikreasikan dalam berbagai bentuk kerajinan diantaranya sovenir yang memiliki nilai jual tinggi.
"Pis bolong bisa jadi sovenir asalkan kita kreatif memanfaatkannya dan bisa melihat peluang pasar,"tambah alumni IHDN Denpasar tersebut. Pada kesempatan tersebut dua fasilitator ini memberikan pelatihan pembuatan kerajinan uang kepeng. Diantaranya lamak, gantung-gantungan hingga sovenir berupa cinderamata yang dibentuk sedemikian rupa.
Para peserta yang baru pertama kali mengikuti jalannya pelatihan life skill ini sangat antusias. Bahkan, mereka tak segan-segan berdiskusi dengan fasilitator terkait ternik pembuatan kerajinan pis bolong yang dekat dengan kehidupan warga sehari-hari.
"Kegiatan seperti ini bagus untuk pemuda dan ibu-ibu agar ada tambahan keahlian. Apalagi untuk mengisi waktu. Sangat bermanfaat,"kata Nyoman Widiasih, salah satu peserta pelatihan.
Sementara itu Ketua DPP Peradah Indonesia Bali Ida Ayu Made Purnamaningsih mengatakan program pelatihan kriya merupakan salah satu program wirausaha yang digagas oleh Peradah Bali dibawah pimpinannya. Sebagai organisasi yang berbasis pemuda dengan spirit Hindu, Peradah Bali kata dia mendorong kemandirian dan pemberdayaan adalah hal mutlak
"Mendorong kreativitas berbasis keahlian adalah tuntutan disegala lini. Tak hanya mereka yang tinggal di kota tapi pula di desa,"kata Mahasiswa Pascasarjana IHDN Denpasar tersebut. Untuk itu, dipengujung tahun 2016 ini pihaknya kembali menggelat pelatihan bernuansa wirausaha setelah sebelumnya pada Maret lalu digelar pelatihan di Tulamben, Karangasem menyasar IRT untuk pembuatan makanan olahan.
Sementara itu Klian Dinas Banjar Kerta Jati, I Wayan Lanus mengapresiasi program yang diluncurkan Peradah Bali yang menyasar langsung masyarakat di banjar-banjar. Menurutnya, virus kreativitas dan wirausaha penting dan urgen untuk disosialisasikan sekaligus lengkap dengan pelatihan nyata. " Peradah telah hadir di umat sejak tahun 1980an hingga sekarang terua mengabdikan diri. Semangat ini harus dijaga,"pungkasnya.
Selain program wirausaha, Wayan Widana selaku Klian Adat Banjar Kerta Jati meminta kedepannya agar difasilitasi mengenai pelatihan terhadap pelaksanan yadnya seperti makna banten dan ajaran agama Hindu untuk menepis doktrin tradisi "nak mule keto". (BB).
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025