Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Deklarasi di Margarana, DPP Golkar Didesak Keluarkan Rekomendasi untuk SGB

Minggu, 25 Desember 2016

Baliberkarya.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Tabanan. Para kader Beringin mendesak DPP Golkar segera mengeluarkan rekomendasi Calon Gubernur (Cagub) Bali kepada Ketua DPD Golkar Bali, I Ketut Sudikerta. Alasannya, seluruh Pengurus Kecamatan (PK) Golkar dan DPD II Golkar se-Bali telah mendeklarasikan Sudikerta Gubernur Bali (SGB).

Desakan ini disampaikan para kader Golkar saat mendeklarasikan Sudikerta sebagai Gubernur Bali 2018-2023 dalam puncak peringatan HUT ke-52 Golkar di Wantilan Taman Pujaan Bangsa (TPB) Margarana, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga, Tabanan, Jumat (23/12/2016).

Deklarasi SGB dibacakan fungsionaris DPD Golkar Bali, Dewa Made Suamba Negara. Saat membacakan deklarasi itulah, Suamba Negara mendesak DPP Gol¬kar segera keluarkan rekomendasi, mengingat seluruh PK Golkar dan DPD II Golkar se-Bali telah mendeklarasikan SGB.

"Ketut Sudikerta adalah kader terbaik untuk diusung maju di Pilgub Bali 2018," jelas mantan Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Bali 2004-2009 ini.

Dalam pernyataan sikapnya itu, DPP Golkar juga diminta jatuhkan sanksi tegas bagi kader yang mencalonkan diri sebagai Cagub Bali tanpa mekanisme di partai. Usai bacakan deklarasi, Suamba Negara menyerahkan as pirasi itu kepada Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta, untuk diteruskan ke DPP Golkar.

Puncak peringatan HUT Golkar di Wantilan TPB Margarana dihadiri Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Sesepuh partai yang kini Dewan Pertimbangan Golkar Bali, Ida Tjokorda Pemecutan XI, juga hadir. Sebelum acara inti pembagian bingkisan kepada veteran dan potong tumpeng, Ketua DPD Golkar Sudikerta mengawali memimpin kegiatan tabur bunga di pusara para pahlawan.

Sudikerta berharap meniru pohon Beringin yang akarnya makin matang di usia tua. Sehingga di usianya yang setengah abad, para kader Golkar di akar rumput semakin solid, sehingga partainya bisa bangkit dan menang di setiap hajatan politik.

Terkait deklarasi SGB dan tandem yang akan mendampinginya di posisi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali di Pilgub 2018, Sudikerta menyebut ada mekanisme partai. Saat ini sudah berjalan survei untuk menakar elektabilitas para tokoh.

Sudikerta yang yakin dapat rekomendasi sebagai Cagub Bali dari DPP Golkar, punya kriteria untuk tandemnya. Yang bersangkutan harus total bergerak dan mendukung elektabilitasnya sebagai Cagub Bali.

"Calon pendamping saya harus mau menjalankan tugas-tugas sebagai Wakil Gubernur Bali," tandas Sudikerta yang kini masih menjabat Wakil Gubernur Bali 2013-2018.

Menurut Sudikerta, siapa yang punya elektabilitas bagus, dialah yang akan dikoordinasikan untuk mencapai kesepakatan sebagai tandemnya. Posisi Cawagub pendamping SGB nanti tidak mutlak dari kader Golkar.

"Bisa saja terjadi kombinasi partai. Itu sangat tergantung hasil survei," katanya.

Sudikerta menyebutkan, banyak tokoh masuk dalam survei kandidat di internal Golkar. Termasuk di antaranya Nyoman Adi Wiryatama, kader senior PDIP mantan Bupati Tabanan dua kali perode (2000-2005, 2005-2010) yang kini menjabat Ketua DPRD Bali 2014-2019.

Sudikerta tidak menampik dirinya intens komunikasi dengan Adi Wiry¬atama dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan di Provinsi Bali. Tapi, komuni¬kasi sebagai pasangan Cagub- Cawagub, diakuinya sedang berproses.

Sementara itu, Ketua Panitia HUT ke-52 Golkar Bali, Anak Agung Nanik Suryani, sebelumnya mengatakan ada dua program yang dijalankan jelang peringatan hari jadi partainya. Pertama, 22 Desember 2016, digelar seminar dan lokakarya tentang Program Bali Mandara di Inna The Grand Bali Beach Hotel Sanur, Denpasar Selatan. Ketua, 23 Desember 2016, puncak peringatan HUT di TPB Margarana yang diisi tabur bunga, potong tumpeng, dan pemberian bingkisan kepada veteran pejuang.

Sedangkan Gubernur Made Mangku Pastika dalam sambutannya menyatakan, Golkar baru saja sukses menyelesaikan konflik internal dualismekepengurusan. Pastika berharap program Bali Mandara akan ada yang melanjutkan hingga periode ke-5.

"Sebab, dalam kurun waktu 25 tahun, program-pro¬gram Bali Mandara bisa lepas landas," kata Pastika yang juga Dewan Pembina Partai Demokrat itu. (BB/NB)