SURYA Tak Mau Pers Buleleng Dikotak-kotak
Sabtu, 10 Desember 2016
Balieditor
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Buleleng. Setelah menyapa para pedagang di Jalan Tasbih, sebelah timur Kampus Undiksha Singaraja, kandidat bupati dari independen SURYA (Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Widjaya), Dewa Nyoman Sukrawan pun menggelar pertemuan khusus dengan seluruh wartawan dari berbagai media baik media cetak, elektronik dan media online di Buleleng di Posko SURYA di Jalan Anggrek Singaraja.
Duduk secara lesehan bersama para wartawan, Sukrawan mengajak semua wartawan di Buleleng harus bersatu dan jangan sampai dikotak-kotakan lagi. “Saya ingin wartawan di Buleleng tidak dikotak-kotakan lagi. Saya ingin wartawan di Buleleng bersatu. Kalau wartawan dikotak-kotakan maka masyarakat yang binggung. Karena apa yang ditulis di koran dan online, didengar di radio dan ditonton di TV, masyarakat mengganggap yang paling benar,” tandas Sukrawan.
Kata Sukrawan, kepercayaan masyarakat terhadap media itu mencapai 60 persen. Oleh karena itu, lanjut dia, kalau wartawan tidak bersatu maka kepercayaan masyarakat pun akan terpecah belah terhadpa media itu sendiri.
Dikatakannya, bila pasangan SURYA memenangkan Pilkada 15 Februari 2017 mendatang maka ia berjanji akan selalu meminta masukan dan pandangan dari pers dalam setiap program dan kegiatan yang disusunnya. “Saya akan selalu meminta pendapat, saran, dan pandangan teman-teman pers nanti. Karena teman-teman sebagai orang lapangan pasti jauh lebih memahami kondisi di masyarakat daripada bupati,” janjinya.
Bukan hanya itu, Sukrawan menantang pers untuk selalu mengkritisi pemerintahannya bila terpilih bersama Gede Dharma Widjaya memimpin Buleleng. “Saya akan terus mengganggu teman-teman pers nanti. Teman-teman tidak akan bisa tidur. Saya akan tanya kenapa kok tidak kritik saya?” tantang Sukrawan.
BACA JUGA :
Kata dia, pembangunan sebuah daerah tidak bisa dilaksanakan oleh bupati dan wakilbupati saja. Pembangunan sebuah daerah akan berhasil bila melibatkan semua komponen masyarakat. “Sehingga menjadi produk bersama. Kalau pembangunannya salah atau tidak berhasil, tidak ada yang disalahkan tetapi mari bersama-sama memperbaikinya. Itu konsep nanti,” urainya.
“Teman sejati adalah teman yang mau mengkritisi saya. Teman sejati adalah teman yang mau mengungkat kekurangan saya. Bukan yang azum, yang memuji-muji saya,” tambahnya.
BACA JUGA :
Bukan hanya itu, Sukrawan pun meminta pers untuk mengawasi dan mengkritisi SKPD yang ada di lingkup Pemkab Buleleng. (BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025