DPRD Perjuangkan Penghentian Siaran Saat Nyepi Masuk UU Penyiaran
Kamis, 01 Desember 2016
Baliberkarya/ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com - Denpasar. Komisi I DPRD Provinsi Bali memiliki misi suci terkait hari raya Nyepi. Komisi yang salah satunya membidangi penyiaran ini tengah berjuang agar penghentian siaran, baik televisi maupun radio, saat brata penyepian, masuk dalam revisi UU Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.
Hal itu diungkapkan Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bali, Ketut Tama Tenaya, Kamis (1/12/2016). Dalam rangka perjuangan tersebut, Komisi I mendatangi Kementerian Komunikasi dan Informasi dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di Jakarta.
Menurut Tama, memasukkan penghentian penyiaran televisi dan radio saat pelaksanaan brata penyepian ke dalam UU Penyiaran sangat penting. Apalagi saat ini tengah dilakukan revisi terhadap UU tersebut. Di sanalah pasal tentang penghentian siaran TV dan radio saat hari raya Nyepi di Bali harus dimasukkan.
Dikatakan, selama ini setiap tahun menjelang hari raya Nyepi, Bali selalu mengajukan permohonan tidak bersiaran ke pusat, karena kebanyakan TV berjaringan dikendalikan dari pusat. Penghentian siaran oleh lembaga penyiaran di Bali harus selalu menunggu imbauan Kementerian Komunikasi dan Informasi maupun Surat Edaran dari KPI.
Karena itu, tambah politisi PDI Perjuangan ini, Komisi I DPRD Provinsi Bali mengusulkan agar penghentian siaran saat hari Raya Nyepi dimasukkan dalam satu pasal khusus dalam revisi UU Penyiaran. Menurutnya, jika sudah ada pasal khusus yang tercantum dalam UU Penyiaran hasil revisi nantinya secara otomatis setiap Nyepi di Bali tanpa siaran dan kegiatan selama 24 jam.
Tama Tenaya mengatakan, usulan dari Komisi I DPRD Provinsi Bali tersebut mendapat tanggapan positif dari Kementerian Komunikasi dan Informasi dan KPI RI. Ia berharap, usulan tersebut dapat diakomodir. (BB).
Berita Terkini
Berita Terkini
Arah Kade! Kebijakan Aneh, Kantin Sekolah Jadi Mesin Uang Pemkab
11 Januari 2025
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025