Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

'Saraswati' Lahir Diantara Belasan Gajah di Bali Elephant Camp

Kamis, 01 Desember 2016

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Badung. Seekor anak gajah bernama "Saraswati" lahir diantara belasan gajah yang ada di Bali Elephant Camp di Desa Carangsari, Badung, Bali. Selain Saraswati, di tahun 2016 ini anak gajah lainnya juga telah lahir di kawasan konservasi di bawah naungan PT. Kasianan True Bali Experience.
 
Keberhasilan mengembangbiakkan gajah yang dikenal sebagai satwa yang dilindungi itu tak terlepas dari kepedulian dan kecintaan IGA Agung Inda Trimafo Yudha selaku owner Bali Elephant Camp. Pengusaha muda itu menyatakan jika True Bali Experience adalah perusahaan swasta pariwisata berbasis petualangan alam, konservasi dan agrowisata. 
 
"Di dalamnya terdapat Bali Elephant Camp yang mulai berdiri sejak tahun 2005 dengan bekerjasama dengan pemerintah di tingkat pusat khususnya di Kementerian Kehutanan dan KSDA. Kita menjadi partner, kita diberikan hak untuk menjadi balai konservasi yaitu gajah," ucap Trimafo saat ditemui, Kamis 1 Desember 2016.
 
Perempuan murah senyum itu mengungkapkan jika kawasan wisata berupa petualangan alam, konservasi dan agrowisata terdapat 13 gajah yang diadopsi dari Riau dan Lampung dengan misi utama merawat, melakukan konservasi, dan membantu proses regenerasi gajah.
 
 
"Bali adalah gate Internasional Indonesia, maka pemerintah memberikan kesempatan memperkenalkan hewan langka ini kepada dunia melalui Bali elephant Camp. Dalam mengemban misi utama tersebut, kita sudah berhasil, jadi kita punya 2 bayi gajah yang lahir tahun ini di Bali Elephant Camp ini," ungkapnya.
 
Trimafo yang juga Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bali itu menegaskan bahwa dari tahun 2005, pihaknya telah berusaha merawat gajah yang datang dalam usia cukup muda dan berhasil melakukan konservasi yang dibuktikan dengan mengembang biakkan gajah. 
 
"Salah satu ciri gajah yang hidupnya bahagia adalah bisa berkembangbiak seperti yang dialami gajah di Bali Elephant Camp," terangnya. 
 
Trimafo memaparkan jika bayi gajah pertama lahir pada bulan Agustus lalu dan bayi gajah kedua lahir pada bulan November kemarin, sementara itu, 2 gajah masih dalam kondisi hamil. Ia berterus terang True Bali Experience pertama kali bergelut di bidang arung jeram yang dimulai pada tahun 1996. 
 
 
Namun, seiring berjalannya waktu, lanjut Trimafo, pihaknya mulai mengantarkan wisatawan melihat apa yang ada di desa ini dengan menaiki sepeda, dan membawanya ke Bedugul, ke hutan, serta trackking
 
"Perusahaan pertama kita rafting karena kita adalah bagian dari masyarakat Carangsari. Sampai akhirnya, 3 tahun yang lalu mulai pihaknya mulai mengelola komoditas perkebunan, coklat dan tahun 2005 juga melakukan konservasi terhadap gajah," tandasnya.
 
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo yang hari ini mengunjungi Bali Elephant Camp mengatakan pihaknya sebelumnya melakukan kunjungan ke Kalimantan Barat, Jawa Barat, dan Bali. 
 
Khusus di Bali, kunjungannya dalam rangka untuk mengawasi dan melihat peran konservasi hewan yang dilakukan di Bali Elephant Camp yang salah satu konservasi dengan mengelola berbagai kegiatan. 
 
"Kegiatan ini merupakan kegiatan luar biasa sebagai upaya untuk melaksanakan cita-cita dalam rangka melestarikan kekayaan Indonesia, salah satunya gajah," kata Edhy.
 
 
Menurut Edhy yang berkomunikasi langsung dengan Trimafo menerangkan jika pada saat pendirian dan perijinan Bali Elephant Camp tidaklah terlalu sulit, karena di samping mengelola hewan, Bali Elephant Camp juga melakukan pendekatan dengan masyarakat yang melakukan pembinaan dengan masyarakat setempat baik petani maupun peternak. 
 
"Salah satu bukti dalam pertanian adalah pertanian coklat. Di Indonesia, tidak ada yang menginisiasi untuk membuat pabrik coklat, karena selama ini yang dijual ke luar negeri adalah material coklatnya. Tapi disini saya menemukan semangat dengan membangun pabriknya, ini yang harus dicontoh, ditiru," jelasnya.
 
Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi IV DPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra dapil Bali mengapresiasi kegiatan PT. Kasianan lantaran pemerintah memang harus bermitra dengan pihak swasta dalam hal kegiatan konservasi, mengingat swasta tidak terbelenggu dengan aturan-aturan pengelolaan dana. 
 
"Tinggal peran pemerintah bagaimana menunjang kegiatan ini, apalagi sekarang kegiatan ini, peternakan di sini sudah berhasil. Pengusaha di sini sudah mendorong pengolahan pasca panen, bagaimana pemberdayaan kepada masyarakat tani sehingga ada bisnis yang memberdayakan kearifan lokal," tandasnya menyudahi. (BB).


Berita Terkini