Bupati Ingin Bangli Garap Pertanian Organik Ramah Lingkungan
Kamis, 24 November 2016
Baliberkarya/ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com - Bangli. Bupati Bangli I Made Gianyar ingin mendorong pertanian di Kabupaten Bangli diarahkan dari pertanian kimia ke pertanian organik. Hal ini dilakukan melindungi tanah, udara, makanan, dan makhluk hidup lainnya dari bahaya bahan kimia yang biasa digunakan dalam pertanian konvensional. Terlebih masyarakat sekarang mulai sadar akan bahaya mengkonsumsi makanan yang terpapar kimia dan mulai beralih ke makan-makanan yang lebih sehat, yang biasanya di sebut dengan makanan organik. sehingga ini merupakan prospek yang sangat baik untuk mensejahterakan petani di Kabupaten Bangli.
Harapan tersebut disampaikan Bupati Made Gianyar saat menghadiri praktek lapangan pemangkasan kopi serangkaian pelatihan teknis budidaya kopi bagi petani di Sekretariat Subak Abian Wanasari Kanjung, Desa Catur, Kecamatan Kintamani, Bangli, Rabu (23/11/2016). Acara tersebut juga dihadiri Plt. Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan (P3) Kabupaten Bangli Dra. Ni Wayan Manik dan penyuluh pertanian se-Kabupaten Bangli.
Lebih lanjut Bupati Made Gianyar menekankan, banyak manfaat yang didapatkan dengan pengalihan pertanian dari kimia ke organik seperti dari sisi kesehatan, pertanian organik menghasilkan makanan yang aman dan bergizi, menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani, meminimalkan semua bentuk polusi yang dihasilkan dari kegiatan pertanian seperti pencemaran tanah, air dan udara. “Oleh karenanya sesegera mungkin kita ingin mengupayakan pertanian di Bangli segera beralih ke pertanian organik yang ramah lingkungan”ucapnya.
Untuk mensukseskan program pertanian organik berbasis ramah lingkungan jelas Made Gianyar, pihaknya telah mengambil kebijakan dengan memberikan pendampingan secara khusus bagi beberapa kelompok subak di Kabupaten Bangli. Program ini penting terus digarap karena masyarakat diera sekarang sudah mulai sadar akan bahaya mengkonsumsi makanan yang tercemar kimia dan mulai beralih ke makanan organik.
“Perbuahan pola pikir masyarakat ini menjadi sebuah potensi besar bagi pertanian di Kabupaten Bangli utamanya untuk kesejahteraan petani. Jadi pertanian organik di Bangli harus terus digarap,” pungkasnya. (BB).
Berita Terkini
Berita Terkini
Arah Kade! Kebijakan Aneh, Kantin Sekolah Jadi Mesin Uang Pemkab
11 Januari 2025
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025