Memalukan! Ada Oknum Berupaya Gagalkan Verfak Ulang di Banjar Jawa
Jumat, 11 November 2016
istimewa
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Buleleng. Kendati verfikasi fatual (verfak) ulang dukungan pasangan independen SURYA (Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Widjaya) merupakan putusan resmi dari Panwaslih, namun masih ada pihak-pihak tertentu yang tidak puas.
Seperti terjadi di Lingkungan Kali Baru, Kelurahan Banjar Jawa, Kecamatan Buleleng (Kota Singaraja), Bali. Ada sejumlah oknum berupaya menghalangai verfak ulang bahkan hendak menggagalkan verfak ulang itu.
Akibatnya sempat terjadi insiden keributan saat proses VerFak ulang tepatnya pada pukul 14.30 wita. Sejumlah orang tampak tidak terima, saat salah seorang warga di Lingkungan Kali Baru, Kelurahan Banjar Jawa, dilakukan verfak ulang. Bahkan, Tim LO SURYA sempat diamankan lantaran situasi yang tidak memungkinkan.
Tim Pemenangan SURYA yang mendengar kabar tersebut, langsung mendatangi lokasi. Aparat kepolisian pun ikut berjaga untuk mengawal dan mengawasi proses verfak ulang ini, sampai benar-benar aman dan kondusif, demi terwujudnya demokrasi yang benar.
Menurut salah seorang Tim SURYA, dirinya sangat menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya, insiden tersebut merupakan upaya untuk menciderai proses demokrasi di Buleleng.
“Ini memang sudah biasa terjadi (intimidasi), bukan kali ini saja sebelumnya juga sama,” bebernya.
Walau pun sempat terjadi upaya pengkhianatan terhadap pesta demokrasi namun proses verfak ulang tetap berjalan di kelurahan tersebut. Setelah terjadi kejadian memalukan itu mulai mendapatkan atensi secara penuh dari pihak kepolisian dan Tim SURYA. Tujuannya agar pendukung dan Tim LO di wilayah tersebut benar-benar terjamin keamanannya.
Sebelumnya kandidat bupati Dewa Nyoman Sukrawan sempat mengungkapkan, upaya intimidasi baginya merupakan hal yang biasa dihadapinya selama proses verfak ini berlangsung. Ia pun sangat mempercayakan kepada pihak pengamanan untuk mengawasi verfak ulang ini, agar benar-benar menghasilkan demokrasi yang sesuai harapan masyarakat.
“Bagi saya, intimidasi itu sudah biasa, bahkan itu sudah tradisi mungkin bagi lawan kami. Tapi, kami laksanakan saja proses ini sesuai koridor yang ada, karena sudah ada pengamanan, ada dari kepolisian dan Panwas. Jadi kita percaya saja pada lembaga itu,” pungkas Sukrawan. (BB/BE)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025