Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Bupati Suwirta Buka Antologi Puisi Penyair se-Indonesia dan Pesta Seni

Minggu, 30 Oktober 2016

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Klungkung. Bupati Klungkung Nyoman Suwirta didampingi Camat Banjarangkan Ida Bagus Ketut Mas Ananda membuka perayaan kegiatan Sumpah Pemuda ke-88. Bertempat di Museum Nyoman Gunarsa Desun Banda Desa Takmung, Kabupaten Klungkung, Sabtu (28/10/2016) malam. Bupati Suwirta diterima Sang MaestroNyoman Gunarsa yang  ikut berpartisipasi dengan menerbitkan buku kumpulan puisi Klungkung : Tanah Tua, Tanah Cinta. Buku tersebut merangkum puisi-puisi para penyair dari berbagai daerah di Indonesia.
 
Acara dimeriahkan dengan pembacaan puisi dari penyair yang karyanya tercantum dalam buku tersebut. Selain itu juga terdapat hiburan berupa pementasan musikalisasi dan pertujukan seni lainnya. Selain penyair dari Bali, acara juga akan dimeriahkan penyair dari luar bali diantaranya Isbedy Stiawan Zs (Lampung), Fanny J. Poyk dan Na Dhien (Jakarta), Suryadi Arfa (Madura), Bambang Eka Prasetya (Magelang), Ika Permata Hati (Temanggung), Adhenar Dhirham (Yogyakarta), sindu Putra (Lombok), Rusydi Zamzani (Jember), serta Sekretaris Jenderal MPR RI, Ma’aruf Cahyono.
 
Ketua Panitia April Artison menyatakan kegiatan ini dirancang sejak bulan Mei lalu yang ditujukan memang untuk memeriahkan Hari Sumpah pemuda ke-88 tahun. Alasan Klungkung dipilih sebagai tema besar Buku dimaksudkan untuk mengingatkan bahwa wilayah kecil di Bali yang memiliki sejarah peradaban yang sangat panjang dan masih dipertahankan sampai sekarang., misalnya Kerthagosa, Puri Agung Klungkung, dll. Ketua panitia mengatakan Sangat bangga dengan kegiatan yang baru pertama kali diselenggarakan  di Kabupaten Klungkungyang berskala Nasional. Sambutan dari para penyair tentang terbitnya buku tersebut sangat luar biasa, panitia menerima sekitar 450-an puisi dari 240-an peserta. puisi - puisi tersebut dikurasi menjadi 100 puisi oleh tiga Kurator yakni, Penyair Gde Artawan, Dewa Putu Sahadewa dan Wayan Jengki Sunarta. 
 
Sekjen MPR RI M'ruf Cahyono dalam sambutan yang dibacakan Kepala Perpustakaan MPR RI Rosiah Yuniarsih menyampaikan di depan 150 orang budayawan se-Indonesia dan negara serumpun di Klungkung Bali, menegaskan bahwa Museum Nyoman Gunarsa telah menyumbangkan sesuatu yang besar bagi Indonesia.
"Puisi-puisi tersebut saya yakin mempunyai nuansa yang menyatukan keberadaan kita semua yang memberikan kontribusi dalam memelihara dan memupuk NKRI" Ujarnya.
 
Sambutan dari perwakilan Kurator Buku Antologi Gede Artawan menyatakan bahwa walaupun Klungkung menjadi kota Ketiga yang meluncurkan Antologi tetapi Klungkung mempunyai cakupan yang luas yakni Se-Indonesia dalam menyelenggarakan Antologi, jumlah penyair yang terlibat adalah . alasan menggunakan judul Klungkung Kota Tua ; Kota Tercinta adalah karena klungkung mempunyai sejarah historis yang berbeda dari kota lain yang patut kita kembangkan dengan semangat puputan dengan Prinsip Dharmaning Ksatrya Mahotamma yang membuat para penyair ingin melukiskan serta mengeksplor Klungkung kedalam karya mereka, baik mereka datang sendiri ke Klungkung ataupun dari Dunia Maya.
 
Pendiri Museum Gunarsa I Nyoman Gunarsa menyatakan dalam sambutannya buku puisi ini adalah salah satu tuangan proses kreativitas yang sangat mengena untuk Klungkung. apalagi mengingat posisi Klungkung dimasa Kerajaan sebagai pusat kerajaan di Bali. yang lebih miiris lagi dalam perjalanannya Klungkung pernah degradasi budaya seiring proses modernisasi. hal ini menyebabkan banyak khazanah seni budaya di Klungkung belum tergali.
 
Bupati Suwirta dalam sambutannya mengharapkan bahwa Kabupaten Klungkung kedepannya akan mempunyai branding atau panggilan Khusus, seperti di Kabupaten Gianyar disebut Kota Pusaka, dan melalui buku antropologi ini, dapat menjadi pintu masuk dan motivasi   untuk segera mengambil sikap serta mencari jati diri sehingga Klungkung dapat mempunyai Branding atau nama panggilan. Bupati Suwirta akan memberikan ruang agar ke 100 puisi yang ada di dalam buku Antropologi Klungkung tersebut agar bisa dibacakan pada akhir bulan sesuai dengan program Pemerintahan yang pada setiap akhir bulan menyelenggarakan acara bagi para seniman untuk mengekpresikan seni yang dimiliki. Klungkung yang mempunyai wadah kilat yang kembali dilatih, dan diharapkan melalui wadah ini bisa memberiakan yang terbaik buat Klungkung.(BB).


Berita Terkini