Merusak Jalan dan Rugikan Warga, Pemerintah Diminta Tutup Galian C
Minggu, 09 Oktober 2016
baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Lantaran janji pengusaha untuk memperbaiki jalan yang rusak tidak kunjung dipenuhi, warga Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana menolak tegas aktivitas galian C yang berlokasi di Desa Yehembang Kauh, Mendoyo.
Disamping kerusakan jalan tak kunjung diperbaiki, keberadaan galian C tersebut dinilai sangat merugikan masyarakat sekitar, terutama warga yang tinggal di sepanjang jalan lintasan truk pengangkut material karena debu material berhamburan.
Karena itu, warga melalui BPD Yehembang meminta galian C di dua banjar yakni di Banjar Munduk Angrek dan Banjar Sekar Kejula, Desa Yehembang Kauh tersebut ditutup dan pihak pemerintah provinsi diminta agar jangan memberikan perpanjangan izin.
"Kebetulan izin galian C itu habis per 6 Oktober lalu, jadi kami minta pihak provinsi agar jangan memberikan perpanjangan izin galian C tersebut," tegas Ketua BPD Yehembang Gusti Ngurah Anom, Minggu (9/10/2016).
Apalagi menurutnya dalam izin sebelumnya tidak pernah disahului sosialisasi kepada masyarakat sekitar dan tidak pernah meminta persetujuan masyarakat penyanding.
Menurut warga, kehadiran galian C di Desa Yehembang Kauh tersebut benar-benar merugikan masyarakat sekitar termasuk desa dan hanya menguntungkan pengusaha galian.
Semenjak galian C tersebut dibuka infrastruktur terutama jalan menjadi rusak parah akibat terlalu sering dilintasi truk-truk pengangkut material galian. Jika musim kering, rumah warga di sepanjang jalan menjadi berdebu dan jika musim hujan, jalan menjadi berlumpur.
"Karena itu tidak ada katalain kecuali menolak dan meminta agar pemerintah tidak memberikan perpanjangan izin galian tersebut. Apalagi pengusaha galian ingkar janji sampai sekarang tidak memperbaiki jalan," tandasnya.
Sementara itu, pantauan di dua lokasi galian sore tadi, nampak tidak ada aktivitas. Namun dua alat berat masih tetap berada di dua lokasi galian.
Menurut I Nengah Tarma, salah seorang penjaga galian di Banjar Sekar Kejula, Desa Yehembang Kauh, aktivitas galian tersebut dihentikan sementara oleh pengusaha galian sejak tiga hari lalu dikarenakan hujan.
"Disamping itu izinnya juga sudah mati dan masih diurus perpanjangan izin. Saat ini pemilik galian masih di Denpasar untuk urus perpanjangan izin," jelasnya.(BB)