Bali Berharap Hubungan dengan Tiongkok tetap Berjalan Harmonis
Sabtu, 24 September 2016

Baliberkarya/ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Badung. Tali persaudaraan antara Bali dan Republik Rakyat Tiongkok telah terjalin sejak Abad XII, menyebabkan terjadinya akulturasi budaya antara keduanya sehingga banyak ditemukan sejumlah kesamaan budaya diantara keduanya.
Hal inipun menjadi dasar bagi hubungan bilateral keduanya yang harus tetap dijaga. Demikian terungkap dalam sambutan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali Cokordo Pemayun saat menghadiri Perayaan Hari Nasional Tingkok ke 67 Tahun, di Hotel Westin, Nusa Dua, Badung, Jumat (23/9/2016).
Pastika menyampaikan bahwa masyarakat Tingkok yang tinggal di Bali sudah sangat banyak. Demikian pula sebaliknya, sudah banyak masyarakat Bali yang tinggal, belajar atau bekerja di Tiongkok. Sehingga kedepannya, konsep persahabatan yang bersifat hakiki tersebut dapat menjadi landasan kerjasama antar bangsa menghadapi dinamika global. Pastika, juga mengungkapkan bahwa selama ini Pemerintah Tiongkok telah memberikan berbagai bentuk bantuan pembangunan.
Oleh karena itu menjadi tugas masyarakat dan Pemerintah Daerah saat ini, memelihara dan terus meningkatkan hubungan baik tersebut, sekaligus senantiasa mengupayakan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat kedua bangsa.
Sementara itu Konsulat Jendral Tiongkok di Bali Hu Yin Quan, mengungkapkan rasa terimakasih atas dukungan penuh yang diberikan Pemerintah Indonesia khususnya Pemerintah Daerah Bali terhadap keberadaan orang tiongkok di Bali. Menurutnya, sampai saat ini sebanyak 4.600 warga Tiongkok yang melakukan perjalanan wisata ke Provinsi-Provinsi di Indonesia melalui jalur Bali.
Selain itu, setiap tahunnya ia mencatat kunjungan warga tiongkok yang dating ke Bali terus meningkat, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, ia menilai bahwa kerjasama di bidang promosi pariwisata, baik dalam pertukaraan kebudayaan maupun melalui jalur pendidikan harus terus dikembangkan. Sehingga kedua negara dapat mempererat hubungan melalui pariwisata, budaya, pendidikan maupun ekonomi perdagangan. Ia juga menghimbau kepada warga tiongkok yang ada di Bali, agar tetap menjaga kerukunan antar dengan masyarakat lokal dan tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan orang lain.
Disamping itu ia juga berharap, dalam memasuki usia ke 67 tahun, yang jatuh pada 1 Oktober nanti, akan menjadi momentum yang bersejarah bagi seluruh masyarakat Tiongkok dalam meningkatkan mutu dan kualitas ekonomi pembangunan, yang kemudian dapat secara langsung mensejahteraan masyarakat Tiongkok.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Kepala Kadis Kebudayaan Provinsi Bali, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Perwakilan Negara sahabat, serta masyarakat Tiongkok yang ada di Bali, NTB dan NTT. (BB)