Bupati Suwirta Hadiri Tatap Muka Penyuluhan Sastra Bali
Selasa, 13 September 2016
baliberkarya
Baliberkarya.com-Klungkung. Acara tatap muka dihadiri Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Klungkung I Wayan Sujana beserta Koordinator Kontrak Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Klungkung Ida Bagus Made Suputra beserta rombongan, dan para Tenaga Kontrak Penyuluh Bahasa Bali, bertempat di Ruang Rapat Praja Mandala Selasa (13/9/2016).
Kegiatan penyuluhan Bahasa Bali bertujuan untuk melestarikan keberadaan Bahasa, Sastra dan Aksara Bali yang perlahan sudah hampir tidak digunakan lagi oleh masyarakat Bali sendiri, meliputi melakukan koordinasi dengan cara mengindentifikasi Orang, Menyusun Instrument Identifikasi Potensi yang ada di Desa Pekraman berupa Fasilitas Keagamaan, Mengindentifikasi Organisasi, Mengindentifikasi Naskah, Menyusun Program Penyuluhan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali.
Koordinator Kontrak Penyuluh Bahasa Indonesia Ida Bagus made Suputra menyampaikan bahwa jumlah Tenaga Kontrak Bahasa Bali di Kabupaten Klungkung Berjumlah 56 Orang, yakni 3 orang dari kabupaten Gianyar dan 3 Orang Dari Karangasem serta 50 orang dari kabupaten Klungkung. Kegiatan ini berlangsung mulai dari 1 Juli 2016. Dengan masa kontrak Kendala yang dihadapi selama melaksanakan Kegiatan adalah Penyuluh yang ditugaskan memberikan penyuluhan bahasa Bali di daerah kampung yang terdapat di Kabupaten Klungkung.
Salah Satu Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali Gede Purnama menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya karena Kabupaten Klungkung secara Administratif mendukung kegiatan Penyuluhan Bahasa Bali karena dari 9 Kabupaten yang ada di Bali hanya Kabupaten Klungkung yang Tenaga Kontrak Penyuluh Bahasa Bali bisa diterima Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Klungkung I wayan Sujana secara langsung.
Gede Purnama berharap agar pemerintah bisa memnyediakan ruang konservasi bagi Penyuluh untuk mempelajari naskah bahasa bali yang terdapat di Kabupaten Klungkung, karena naskah yang terdapat di Klungkung memiliki potensi yang luar biasa, serta isi dari naskah tersebut mengandung warisan intelektualitas dari para leluhur Bali, mengingat Klungkung sebagai Kerajaan terakhir yang masih berdiri di Bali.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyampaikan Penyuluh harus mempunyai public speaking yang baik, dan etika dan penampilan ketika menjadi penyuluh di desa harus menyesuaikan dengan budaya di Desa tersebut. Bupati Suwirta mengharapkan agar penyuluh bisa mengajak seluruh masyarakat Bali yang ada di Kabupaten Klungkung dapat berperilaku santun dan inovatif. Sebagai penyuluh agar bisa berperilaku yang baik dengan prajuru dan perangkat desa tempat Penyuluh mengadakan kegaitan penyuluhan. Dan Penyuluh juga dapat bergabung dalam Program Aksi Pemerintah Kabupaten Klungkung yakni Klungkung Mengajar, dalam hal ini dengan cara mengajarkan dengan menggunakan bahasa bali. (BB)