Mayoritas Warga Keluhkan Pemkab Jembrana Hamburkan Duit Sewa Syahrini
Kamis, 11 Agustus 2016
google.com/image
Baliberkarya.com-Jembrana. Niat Pemkab Jembrana untuk memberikan hiburan terbaik bagi seluruh warganya dengan menyewa artis Syahrini dengan biaya mahal saat puncak HUT Kota Negara beberapa hari lagi ternyata mendapat cibiran sebagian besar warga "Bumi Mekepung".
Warga yang mencibir dan memprotes langkah Pemkab Jembrana lantaran dinilai menghambur-hamburkan duit yang harusnya lebih tepat digunakan untuk membantu rakyat miskin dan hal lainnya yang lebih bermanfaat bagi warga di Jembrana.
Bahkan tak sedikit kelompok warga meminta dana besar untuk membayar Syahrini manggung sebaiknya digunakan untuk memperbaiki jalan di daerah Jembrana yang telah banyak rusak.
Menurut sebagian besar warga yang mengeluh, jika ingin memberikan hiburan kepada masyarakat, hendaknya anggaran yang digunakan bisa diperirit dengan menyewa artis-artis lokal Jembrana atau artis-artis Bali lainnya.
"Kami heran apa pertimbangan Pemkab Jembrana selaku panitia Jembrana Festival begitu ngebet mendatangkan Syahrini dengan biaya ratusan juta. Coba kalau mengunakan artis lokal, paling banyak biayanya hanya dua puluh juta. Itu sudah dapat sepuluh penyanyi lokal,” ujar sejumlah warga Jembrana, Kamis (11/8/2016).
Sementara itu, Ketua Forum Pemerhati dan Peduli Masyarakat Jembrana, I Ketut Setiawan mengatakan, keputusan Pemkab Jembrana dengan menyewa artis ibu kota Syahrini untuk manggung di Gedung Kesenian Bung Karno, Jembrana dengan bayaran fantastis dinilai sebagai bentuk pemborosan.
Menurutnya, dana ratusan juta rupiah tersebut jauh lebih bermaanfaat bagi masyarakat jika digunakan untuk pembangunan infrastruktur, misalnya perbaikan jalan di pedesaan yang banyak rusak.
"Wajah Syahrini memang cantik. Tapi wajah Kota Negara yang sebentar lagi merayalan ulang tajunnya justru tampak masih lusuh. Tidak tampak ada perbaikan fasilitas kota. Mulai dari terminal hingga jalan-jalan,” sindir Setiawan.
Baginya, masih banyak jalan di kawasan kota yang belum tersentuh perbaikan. Bahkan masih ada jalan tanah di kawasan kota Jembrana. Ini harus mendapat prioritas dari Pemerintah daerah, bukannya berambisi mendatangkan wanita cantik polesan untuk mencari sensasi belaka.
Dirinya menyarankan, sebaiknya perayaan HUT Kota Negara yang dikemas dalam Ferstival Jembrana tersebut disebar ke kecamatan dan kelurahan atau desa. Karena di desa panitia bisa menyesuaikannya dengan kesenian favorit masyarakat desa, sehingga potensi seni di masyarakat Jembrana bisa digali dan bermunculan.
"Saya lihat dengan mendatangkan Syahrini sama dengan menghambur-hamburkan uang. Padahal Jembrana termasuk daerah dengan pendapatan rendah di Bali," kritiknya.
Ia mengatakan, daerah dengan pendapatan tinggi saja belum tentu berani mendatangkan Syahrini dalam acara seperti ini karena dana yang dibutuhkan sangat besar.
"Terus terang, sejak ditinggal Pak Winasa sebagai Bupati Jembrana, belum banyak gebrakan. Masyarakat di bawah sering mengatakan pemimpin sekarang programnya hanya membuat taman," tandas Setiawan.(BB).