Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Inilah 6 Syarat Cagub Bali Kedepan, Salah Satunya Benar-benar Tolak Reklamasi Teluk Benoa

Selasa, 09 Agustus 2016

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Denpasar. Pilgub Bali memang baru akan digelar 2018 mendatang. Namun suhu perbutan kekuasaan di Pulau Dewata itu sudah mulai menghangat. Bahkan kini sebanyak 14 tokoh Bali tengah disurvei oleh Lembaga Survey Indonesia (LSI) terkait popularitas serta elektabilitasnya jelang Pilgub Bali 2018 mendatang.
 
Sambari menunggu hasil survei awal LSI ini, para pengamat politik juga tak mau kalah. Sebab, para pengamat pun mulai melansir kriteria ideal calon gubernur Bali yang ikut bertarung pada Pilgub Bali mendatang. 
 
Kriteria tersebut salah satunya menolak Reklamasi Teluk Benoa. Hal itu diungkapkan pengamat politik I Gusti Putu Artha, melalui saluran telepon Selasa (9/8/2016).
 
Menurut Artha, secara formal undang-undang memang telah menetapkan syarat standar seorang calon gubernur. Namun demikian, tetap perlu ada kriteria yang disesuaikan dengan kondisi riil serta kebutuhan daerah, tak terkecuali di Bali. Putu Artha yang juga mantan komisioner KPU RI itu, menyebut, setidaknya calon gubernur Bali harus memenuhi enam (6) kriteria. 
 
"Kriteria pertama, rekam jejaknya dapat ditelusuri bahwa ia benar-benar menolak reklamasi Teluk Benoa," tuturnya.
 
Kedua, rekam jejaknya menunjukkan bahwa calon gubernur Bali tidak memiliki cacat moral, cacat hukum dan cacat politik. "Oleh karenanya, ia memiliki kualitas integiritas, kejujuran dan komitmen antikorupsi yang teruji dan terbukti," ujar Putu Artha.
 
Ketiga, calon gubernur Bali harus memiliki jaringan politik berskala nasional dan internasional. "Ini penting, mengingat jaringan politik ini yang akan mampu menyedot sejumlah proyek percepatan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan rakyat Bali," tegas mantan komisioner KPU Bali itu.
 
Keempat, lanjut Putu Artha, calon gubernur Bali harus punya kepribadian yang sederhana, rendah hati, merakyat serta religius, dan hal itu teruji dalam rekam jejak bukan pencitraan politik. Kelima, calon gubernur Bali juga harus punya standar keberanian, nyali, dan sikap tegas tanpa pandang bulu.
 
"Keenam, calon gubernur Balio harus memiliki karakter yang mengayomi semua golongan, kelompok, etnis dan agama sehingga kepemimpinannya menyamankan bagi semua rakyat Bali," tandas Putu Artha.
 
Ia menambahkan, tentunya masih banyak kriteria lainnya bagi calon gubernur Bali mendatang. Namun terlepas dari itu, Putu Artha mendorong agar jangan sampai rakyat menyerahkan urusan pemimpin ini hanya kepada segelintir elite, partai politik dan kelompok kepentingan.
 
"Rakyat harus melek, mendorong, dan bergotong-royong mencetak calon gubernurnya. Jangan hanya serahkan itu kepada segelintir elit atau partai politik," pungkasnya.
 
Seperti diketahui, saat ini LSI sedang melakukan survei terhadap 14 bakal calon gubernur Bali. Mereka adalah Nyoman Dhamantra,  IB Sukarta, Wayan Koster, Gusti Ngurah Arya Wedakarna, Pasek Suardika, AA Ngurah Puspayoga, Nyoman Adi Wiryatama, Ketut Sudikerta, Gusti Ayu Mas Sumatri, IB Rai Dharmawijaya Mantra, AA Gde Agung, Tjokorda Oka Artha Ardhana, Dewa Bagus Made Suharya serta Wisnu Bawa Tenaya.
(BB/suaradewata.com).


Berita Terkini